dc.description.abstract | Skabies merupakan penyakit kulit akibat infestasi tungau Sarcoptes scabiei.
Penyakit kulit ini sangat mudah menular dan seringkali dijumpai pada sekelompok
orang dengan higienitas yang buruk. Salah satu faktor yang menghambat
penanggulangan penyakit ini adalah dalam hal pengobatan. Beberapa faktor yang
mempersulit penggunaan obat yang ada antara lain: kelemahan dari obat tersebut
seperti kontraindikasi pada anak dan wanita hamil karena bersifat toksik pada
susunan saraf pusat, berbau, lengket, mengotori pakaian, menyebabkan iritasi, tidak
efektif terhadap semua stadium, dan harga yang cukup mahal. Terkait dengan kondisi
di atas, dipertimbangkan alternatif lain, yakni penggunaan bahan alami untuk
memperoleh efek antiskabies dari suatu tanaman yang berpotensi sebagai tanaman
obat, salah satunya adalah lidah buaya. Tanaman lidah buaya mengandung senyawa
antrakuinon, saponin dan flavonoid yang diduga mempunyai aktivitas antiparasit
terhadap tungau Sarcoptes scabiei. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas tanaman obat lidah buaya sebagai antiparasit pada penyakit skabies secara
in vitro serta menentukan LC
50.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Posttest Only Control Group
Design. Sampel yang digunakan adalah tungau Sarcoptes scabiei dalam keadaan
hidup yang diperoleh dari kerokan kulit kelinci yang terserang skabies. Sampel dibagi
menjadi kelompok perlakuan yang dikontakkan dengan ekstrak etanol daun lidah
buaya dengan berbagai konsentrasi
vii
berjumlah 50 ekor, kemudian diberikan perlakuan dan didiamkan selama 4 jam,
pengamatan dilakukan di bawah mikroskop, kemudian dianalisis dengan metode
probit.
Berdasarkan data hasil penelitian, kematian tungau semakin banyak seiring
dengan ditingkatkannya konsentrasi ekstak lidah buaya. Efek antiskabies pada
kelompok perlakuan terendah dapat dijumpai pada konsentrasi 39,06 mg/ml, dan
yang tertinggi 312,5 mg/ml.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun lidah
buaya mempunyai efek antiksabies secara in vitro, dengan LC
viii
50
180,74 mg/ml | en_US |