HUBUNGAN TERAPI WICARA METODE LOVAAS DENGAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK AUTIS DI KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER
Abstract
Autis merupakan suatu gangguan perkembangan yang sangat komplek dan
secara klinis ditandai oleh adanya tiga gejala utama berupa kualitas yang kurang
dalam kemampuan interaksi sosial dan emosional, kualitas yang kurang dalam
kemampuan komunikasi timbal balik, minat yang terbatas, perilaku tak wajar,
disertai gerakan-gerakan berulang tanpa tujuan atau stereotipik
Gejala autis akan tampak pada anak belum berumur 3 tahun, yakni
mencakup bidang interaksi, komunikasi dan perilaku serta cara bermain yang
tidak seperti anak lain. Anak autis pada usia dua dan tiga tahun dimana anak balita
lain mulai belajar bicara, anak autis tidak menampakkan tanda-tanda
perkembangan bahasa .
Metode Lovaas atau
Applied Behaviour Analysis (ABA) adalah metode
tata laksana perilaku yang berkembang sejak puluhan tahun, ditemukan oleh Ivar
O. Lovaas seorang psikolog Amerika, Universitas California Los Angeles,
Amerika Serikat. Kelebihan metode Lovaas dibanding metode lain adalah sifatnya
yang sangat terstruktur, kurikulumnya jelas, dan keberhasilannya bisa dinilai
secara obyektif.
Metode ini melatih anak melakukan berbagai macam keterampilan yang
berguna untuk hidup bermasyarakat. Anak berlatih berkomunikasi, berinteraksi,
berbicara, berbahasa, dan lain-lain, namun yang pertama-tama perlu diterapkan
adalah latihan kepatuhan. Konsep kepatuhan ini sangat penting agar mereka dapat
mengubah perilaku sendiri menjadi perilaku yang lazim dan diterima masyarakat.
Latihan ini apabila tidak dijalankan secara konsisten maka perilaku itu akan sulit
diubah, sehingga metode Lovaas yang merupakan metode yang menekankan pada
analisis perilaku diharapkan akan menunjang penyembuhan penderita autis.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]