HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MASA KANAK-KANAK AKHIR DI SEKOLAH DASAR NEGERI JEMBER LOR 1 KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER
Abstract
Anak usia sekolah merupakan suatu periode kritis sebagai dasar sikap dan
perilaku yang akan dibawa hingga dewasa. Anak yang memiliki kepercayaan diri
akan yakin dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga membuat anak
memiliki dorongan untuk berprestasi dengan mengenal kelebihan dan
kekurangannya, dan memiliki keberanian dalam berinteraksi dengan orang lain.
Kepercayaan diri ini dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh lingkungan
sosial anak meliputi keluarga, teman, dan guru di lingkungan sekolah anak. Hasil
studi pendahuluan diketahui bahwa anak akhir yang segera akan memasuki masa
awal remaja ini memiliki kepercayaan diri yang kurang di lingkungan sekolah
anak karena berbagai macam hal yang salah satunya karena pada saat ini anak
menghadapi banyak stress dibandingkan generasi sebelumnya. Fenomena seperti
ini dapat ditemukan di Sekolah Dasar Negeri Jember lor 1 Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember dengan suatu sistem yang mendorong anak harus mampu
bersaing dan berprestasi.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan sosial
dengan kepercayaan diri pada masa kanak-kanak akhir di Sekolah Dasar Negeri
Jember Lor 1 Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Desain penelitian adalah
kuantitatif menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 509 siswa yang merupakan siswa
yang telah memasuki masa kanak-kanak akhir di Sekolah Dasar Negeri Jember lor
1 Kecamatan Patrang. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah stratified
random sampling. Penelitian dilakukan di SDN Jember Lor 1 Kecamatan Patrang,
dan alat pengumpulan data adalah kuesioner sehingga data yang diperoleh adalah
ix
data primer. Uji validitas dan reabilitas menggunakan Pearson Product Moment
dan uji Alpha Cronbach.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak lebih banyak yang merasa
mendapatkan dukungan rendah dari lingkungan sosial yaitu sebanyak 113 (50,4%)
siswa. Dukungan rendah tersebut menunjukkan bahwa hubungan interpersonal
anak dengan otang tua, teman dan guru untuk bertukar informasi, barang maupun
tersedianya bantuan masih dalam kategori rendah. Hal ini memiliki dampak pada
rendahnya kepercayaan diri pada siswa, yang ditunjukkan dengan presentase
kepercayaan diri rendah lebih banyak ditemukan yaitu sebanyak 117 (52,2%)
siswa. Kepercayaan diri yang rendah menunjukkan bahwa siswa memandang
dirinya kurang mampu, kurang berani untuk maju, dan kurang mandiri dalam
menghadapi kesulitan di sekolah.
Perhitungan uji statistic chi square didapatkan p value 0,000 dan OR 6,266
yang berarti Ho ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang
sangat signifikan antara dukungan sosial dengan kepercayaan diri pada masa
kanak-kanak akhir di Sekolah Dasar Negeri Jember Lor 1 Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember. Terdapat asosiasi positif yaitu anak yang mendapat dukungan
sosial akan berpeluang 6,266 kali untuk memiliki kepercayaan diri pada anak.
Dengan demikian perlu kiranya untuk melakukan tindak lanjut dari penelitian ini
melalui pendidikan kesehatan tentang pentingnya dukungan sosial dalam
meningkatkan kepercayaan diri anak, terutama dukungan sosial yang berasal dari
teman sebaya, dan orang tua untuk meningkatkan kepercayaan diri anak
khususnya pada aspek keyakinan akan kemampuan dan sikap mandiri untuk tidak
tergantung dengan orang lain ketika menghadapi kesulitan.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]