dc.description.abstract | Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada saat ini telah
mengalami kemajuan pesat. Tentunya hal ini membawa dampak yang baik bagi
perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pembangunan di
segala bidang, baik di sektor formal maupun informal. Adanya pembangunan
tersebut akan sangat berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan dunia
usaha yang ditandai dengan semakin banyak berdirinya perusahaan di berbagai
bidang usaha, baik jasa, industri ataupun yang bergerak di bidang perdagangan.
Apnila perusahaan tersebut mampu secara optimal memanfaatkan kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan dalam mengelola Sumber Daya Manusia yang
ada disertai dengan pemanfaatan fasilitas yang tersedia dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang maksimal guna mencapai
kelangsungan hidup perusahaan dan peningkatan produktivitas.
Sebagaimana kita ketahui, di Indonesia masih banyak masyarakat miskin
yang masih harus dibantu oleh Pemerintah. Pada umumnya ketika orang
berbicara mengenai kemiskinan, maka yang dimaksud adalah kemiskinan material
dengan pengertian yaitu seseorang dikategorikan miskin apabila tidak mampu
memenuhi standart minimum kebutuhan pokoknya agar dapat hidup secara layak.
Kemiskinan tidak hanya terkait dengan ketidakmampuan dalam memenuhi
kebutuhan material dasar, tetapi juga terkait dengan berbagai dimensi lain
kehidupan manusia seperti kesehatan.
Akhir tahun 2004 MenKes dengan SK No. 1241/MenKes/SK/XI/2004,
menugaskan PT. ASKES (Persero) dalam pengelolaan program pemeliharaan
kesehatan bagi masyarakat miskin. Kebijakan pemerintah merupakan perubahan
pola pendekatan pelayanan dari pendekatan supply ke pemeliharaan kesehatan
bagi masyarakat miskin atau ASKESKIN PT. ASKES (Persro), sebagai
perusahaan asuransi kesehatan yang memberikan jaminan pelayanan kesehatan
yang bersifat komprehensif (menyeluruh) sampai saat ini menjadi perusahaan
1
2
asuransi yang memberikan manfaat peyalanan dari pelayanan RJPT (Rawat Jalan
Tingkat Pertama) bahkan sampai pelayanan RITP (Rawat Inap Tingkat Pertama)
ataupun bahkan pelayanan-pelayanan yang berdampak biaya tinggi, seperti
Hemodialsa (gagal ginjal).
Hambatan utama pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah akses
terhadap pelayanan kesehatan. Hambatan terhadap akses tersebut dikarenakan
faktor pelayanan kesehatan. Banyak faktor yang menyebabkan peningkatan biaya
kesehatan. Diantaranya perubahan pola penyakit.
Jumlah sasaran peserta Program ASKESKIN adalah 19,1 juta Rumah
Tangga Miskin (RTM) atau 76.400.00 jiwa yang ditetapkan oleh MenKes RI
bersumber dari BPS (Badan Pusat Statistik) 2006.
Oleh karena itu, Perusahaan Asuransi Kesehatan sebagai perusahaan yang
dananya dari Pemerintah, perlu memiliki administrasi yang baik. Administrasi
merupakan sumber informasi bagi pimpinan perusahaan di dalam menganalisa
dan mengambil kebijakan perusahaan. Dengan adanya Asuransi Kesehatan
Indonesia, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan PT. Askes (Persero)
sebagai tempat untuk membantu dan meringankan beban pembayaran klaim
terutama bagi masyarakat miskin. Semua itu tidak terlepas dari pelaksanaan
administrasi yang baik dan benar serta dilakukan secara terus-menerus. | en_US |