Show simple item record

dc.contributor.authorUky Dwi Avrianti
dc.date.accessioned2014-01-27T23:03:31Z
dc.date.available2014-01-27T23:03:31Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM040803102224
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25676
dc.description.abstractPerkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada saat ini telah mengalami kemajuan pesat. Tentunya hal ini membawa dampak yang baik bagi perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pembangunan di segala bidang, baik di sektor formal maupun informal. Adanya pembangunan tersebut akan sangat berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan dunia usaha yang ditandai dengan semakin banyak berdirinya perusahaan di berbagai bidang usaha, baik jasa, industri ataupun yang bergerak di bidang perdagangan. Apnila perusahaan tersebut mampu secara optimal memanfaatkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam mengelola Sumber Daya Manusia yang ada disertai dengan pemanfaatan fasilitas yang tersedia dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang maksimal guna mencapai kelangsungan hidup perusahaan dan peningkatan produktivitas. Sebagaimana kita ketahui, di Indonesia masih banyak masyarakat miskin yang masih harus dibantu oleh Pemerintah. Pada umumnya ketika orang berbicara mengenai kemiskinan, maka yang dimaksud adalah kemiskinan material dengan pengertian yaitu seseorang dikategorikan miskin apabila tidak mampu memenuhi standart minimum kebutuhan pokoknya agar dapat hidup secara layak. Kemiskinan tidak hanya terkait dengan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan material dasar, tetapi juga terkait dengan berbagai dimensi lain kehidupan manusia seperti kesehatan. Akhir tahun 2004 MenKes dengan SK No. 1241/MenKes/SK/XI/2004, menugaskan PT. ASKES (Persero) dalam pengelolaan program pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin. Kebijakan pemerintah merupakan perubahan pola pendekatan pelayanan dari pendekatan supply ke pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin atau ASKESKIN PT. ASKES (Persro), sebagai perusahaan asuransi kesehatan yang memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif (menyeluruh) sampai saat ini menjadi perusahaan 1 2 asuransi yang memberikan manfaat peyalanan dari pelayanan RJPT (Rawat Jalan Tingkat Pertama) bahkan sampai pelayanan RITP (Rawat Inap Tingkat Pertama) ataupun bahkan pelayanan-pelayanan yang berdampak biaya tinggi, seperti Hemodialsa (gagal ginjal). Hambatan utama pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah akses terhadap pelayanan kesehatan. Hambatan terhadap akses tersebut dikarenakan faktor pelayanan kesehatan. Banyak faktor yang menyebabkan peningkatan biaya kesehatan. Diantaranya perubahan pola penyakit. Jumlah sasaran peserta Program ASKESKIN adalah 19,1 juta Rumah Tangga Miskin (RTM) atau 76.400.00 jiwa yang ditetapkan oleh MenKes RI bersumber dari BPS (Badan Pusat Statistik) 2006. Oleh karena itu, Perusahaan Asuransi Kesehatan sebagai perusahaan yang dananya dari Pemerintah, perlu memiliki administrasi yang baik. Administrasi merupakan sumber informasi bagi pimpinan perusahaan di dalam menganalisa dan mengambil kebijakan perusahaan. Dengan adanya Asuransi Kesehatan Indonesia, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan PT. Askes (Persero) sebagai tempat untuk membantu dan meringankan beban pembayaran klaim terutama bagi masyarakat miskin. Semua itu tidak terlepas dari pelaksanaan administrasi yang baik dan benar serta dilakukan secara terus-menerus.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040803102224;
dc.subjectPerkembangan teknologien_US
dc.titlePELAKSANAAN ADMINISTRASI PEMBAYARAN KLAIM MASYARAKAT MISKIN PT. (Persero) ASURANSI KESEHATAN INDONESIA CABANG JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record