Show simple item record

dc.contributor.authorVerdiana Khaerul Abriyanti
dc.date.accessioned2014-01-27T22:54:28Z
dc.date.available2014-01-27T22:54:28Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM070110201076
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25656
dc.description.abstractAnalisis terhadap novel Belenggu Cinta (Maya) karya Nestor Rico Tambunan menggunakan dua teori, yaitu teori struktural dan pragmatik ditekankan pada analisis Paikologi wanita. Kesimpulan yang diperoleh setelah menganalisis novel tersebut adalah sebagai berikut. Analisis struktural meliputi Judul dalam novel Belenggu Cinta (Maya) karya Nestor Rico Tambunan menunjukkan keadaan tokoh utama (Maya) yang terbelenggu karena sikap Mami, ibunda Maya, yang otoriter. Tema mayor pada novel Belenggu Cinta (Maya) adalah orang tua yang otoriter menyebabkan penderitaan anak, sedangkan tema minornya adalah kekerasan hati ibu dapat memisahkan persaudaraan.tema minor tersebut mengacu pada tokoh Mami, serta kekejaman suami dan kekerasan seksual mengakibatkan penderitaan, tema minor tersebut mengacu pada tokoh Pras. Tokoh utama dalam novel tersebut adalah Maya. ia memiliki watak bulat, yaitu watak yang berubah-ubah selama penceritaan. Sedangkan tokoh bawahannya adalah Mami, Papi, Pras, Akbar, dan Bimo. Tokoh Mami, Akbar, dan Bimo memiliki watak datar, sedangkan tokoh Papi dan Pras memiliki watak bulat. Kelima tokoh bawahan tersebut sangat mendukung keberadaan tokoh utama. Latar yang terdapat dalam novel tersebut meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat yang digambarkan adalah kota Jakarta, kota perantauan tokoh Akbar ketika kuliah dan rumah keluarga Maya, serta Balai Sudirman tempat acara resepsi pernikahan Maya dan Pras berlangsung. Latar waktu yang terdapat dalam novel Belenggu Cinta (Maya) adalah sore hari, pagi hari, dan malam hari. Latar sosialnya adalah kehidupan kota Jakarta yang terkenal akan kecantikan para gadisnya. Latar sosial lain yang digambarkan adalah adanya perbedaan stratifikasi sosial antara Akbar dan keluarga Maya. Konflik dalam novel Belenggu Cinta (Maya) yaitu konflik fisik dan konflik batin. Konflik manusia dengan manusia dialami oleh Mami dengan Pras, Maya dengan Pras, dan Tante Nani dengan Mami. Sedangkan konflik antara manusia dengan masyarakat dialami Maya dengan teman-teman mahasiswa di kampusnya. Dalam novel karya Nestor Rico Tambunan tersebut juga terdapat konflik batin yang banyak dialami oleh tokoh Maya dan Mami. Analisis psikologi wanita dalam novel Belenggu Cinta (Maya) karya Nestor Rico Tambunan meliputi wanita dewasa, sifat khas wanita, seleksi jodoh dan perkawinan, kepasifan wanita dewasa terhadap seksualitas, titik patah dan fungsi revisi, serta relasi ibu-anak. Fase wanita dewasa dialami oleh Maya. ia berani memilih jalan hidupnya sendiri setelah menikah dengan Akbar. tiga sifat khas wanita yang dominan dalam novel tersebut adalah keindahan, kelembutan, dan memelihara. Keindahan hanya dimiliki oleh Maya, sedangkan kelembutan dan memelihara dimiliki oleh Maya dan Mami. Seleksi jodoh dan perkawinan, suami Maya adalah laki-laki pilihan Mami, dalam memilihkan jodoh untuk anaknya, Mami mempertimbangkan hal-hal tertentu. Pras dan Akbar dinilai Mami sesuai untuk Maya karena mereka memiliki kriteria tertentu. Ketika menikah, Maya menjalani midodareni, siraman ketika akan menikah. Maya mengalami kepasifan seksualitas setiap berhubungan suami-istri karena diperlakukan kasar oleh Pras. Titik patah dan fungsi revisi, pada fase ini dialami oleh Maya dan Mami. Namun, jika Maya mengalami titik patah dan fungsi revisi maka Mami hanya mengalami fase titik patah tanpa adanya fungsi revisi. Dalam novel Belenggu Cinta (Maya) Proses identifikasi ibu-anak terjadi dalam bentuk yang keliru. Hal tersebut terjadi antara Mami dengan anak-anaknya. Sedangkan hubungan ibu dengan anak gadisnya terjadi antara Mami dan Maya. Dalam hubungan tersebut, Maya menjadi sosok anak penurut kepada perintah Maminya, sedangkan Mami menjadi sosok ibu yang otoriter dan selalu memaksakan kehendaknya. Manfaat yang dapat di peroleh setelah menganalisis novel Belenggu Cinta (Maya) karya Nestor Rico Tambunan bahwa 1. otoriter, dan pemaksaan kehendak dapat berdampak buruk bagi perkembangan psikis anak. 2. Kekerasan seorang suami terhadap istrio menyebabkan trauma dan penderitaanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070110201076;
dc.subjectpsikologi wanitaen_US
dc.titleANALISIS PSIKOLOGI WANITA DALAM NOVEL BELENGGU CINTA (MAYA) KARYA NESTOR RICO TAMBUNANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record