dc.description.abstract | Komoditas kopi di Indonesia mempunyai peranan penting baik bagi
sebagai sumber devisa maupun sebagai penunjang perekonomian rakyat.
Meskipun sumbangan perolehan devisa negara dari komoditas ini masih relatif
kecil, namun kopi merupakan komoditas strategis yang mampu memberikan
penghidupan terhadap ± 2,64 juta kepala keluarga.
Salah satu komponen kimia yang cukup penting pada biji kopi yaitu
protein. Asam amino terdapat secara bebas atau terikat protein pada biji kopi.
Selama penyangraian, asam amino bebas, peptida dan protein akan
terdekomposisi dan bereaksi dengan gula pereduksi membentuk glikosiamine,
aminoaldose dan aminoketone yang sangat berperan dalam citarasa dan aroma
kopi. Sedangkan kandungan serat dan protein pada biji kopi dapat
menggambarkan kekentalan atau viskositas.
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh kopi yang berdaya hasil
tinggi dan kandungan protein tinggi melalui seleksi tidak langsung berdasarkan
sifat kepadatan biji. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai
November 2008 di Pusat Penelitian Kopi Kakao Indonesia (Kebun Percobaan
Andungsari) dan Laboratorium MIPA Universitas Jember. Bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 6 varietas komposit kopi arabika yang berumur 12
tahun, yang terdiri : komposit 8, komposit 29, komposit 34, komposit 79,
komposit 99 dan komposit 130. Penelitian ini disusun menurut Rancangan Acak
Kelompok dengan empat kali ulangan. Setiap ulangan terdiri atas lima sampel
tanaman. Perlakuan menggunakan enam varietas komposit kopi arabika.
Pengamatan meliputi : diameter tajuk, jumlah cabang primer produktif, jumlah
dompol per cabang produksi, jumlah buah per dompol, jumlah buah per tanaman,
vi
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
berat 100 buah kopi, berat biji 100 buah kopi (basah dan kering), berat 100 biji,
Kepadatan biji dan kandungan protein total.
Semua sifat yang diamati menunjukkan berbeda nyata dan sangat nyata,
kecuali pada jumlah cabang primer produktif. Ini menunjukkan bahwa populasi
kopi arabika memiliki sifat keragaman genotipe yang tinggi. Semakin tinggi
keragaman genotipe suatu populasi berarti peluang untuk memperoleh sifat-sifat
yang dikehendaki akan semakin besar. Diameter tajuk, jumlah dompol per cabang
produksi, jumlah buah per tanaman, berat biji 100 buah kopi (basah), berat 100
biji dan kepadatan biji memiliki nilai heritabilitas tinggi. Nilai heritabilitas yang
tinggi untuk suatu sifat menggambarkan bahwa karakter tersebut penampilannya
lebih ditentukan oleh faktor genetik daripada faktor lingkungan. Sifat yang
demikian akan mudah diwariskan pada generasi berikutnya, sehingga seleksi
dapat dilakukan pada generasi awal
Pada penelitian ini, terdapat korelasi genotipik dan korelasi fenotipik
berbeda nyata yang searah. Jumlah cabang primer produktif dengan jumlah buah
per tanaman (korelasi genotipik = 0,817 dan korelasi fenotipik = 0,804),
menunjukkan bahwa dengan meningkatnya jumlah cabang primer produktif akan
berpengaruh terhadap jumlah buah per tanaman.Korelasi genotipe antara sifat
kepadatan biji dengan kandungan protein total positif (0,762), karenanya dapat
digunakan sebagai pertimbangan petunjuk seleksi tidak langsung untuk sifat
kandungan protein total | en_US |