Perakaran Embriozigotik dan Aklimatisasi Planlet Kakao Hasil Kultur Invitro
Abstract
Tahapan akhir dari perbanyakan tanaman melalui teknik in-vitro adalah
proses aklimatisasi. Tahap ini merupakan tahap yang kritis karena kondisi iklim di
rumah kaca atau rumah plastik dan di lapangan sangat berbeda dengan kondisi di
dalam botol kultur. Setelah terbentuk planlet, pemilihan komposisi media yang
sesuai untuk proses aklimatisasi sangat diperlukan dalam pertumbuhan
selanjutnya. Disamping faktor media, pemupukan yang tepat juga sangat
menentukan keberhasilan proses aklimatisasi. Oleh karena itu diperlukan suatu
teknik aklimatisasi terkait dengan pemilihan media dan pemupukan yang paling
sesuai untuk pertumbuhan planlet kakao.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas
Pertanian Universitas Jember, Jember, Jawa Timur mulai bulan Februari sampai
Desember 2010. Penelitian terdiri dari dua tahap yaitu perakaran dan aklimatisasi.
Percobaan perakaran disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap
1 mg/l, NAA 1 mg/l, NAA 1 mg/l + 2-iP 0.3 mg/l, dan tanpa penambahan
ZPT
3
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi zat
pengatur tumbuh dalam media perakaran planlet, mendapatkan kombinasi media
vi
aklimatisasi dan konsentrasi pupuk daun yang sesuai bagi pertumbuhan bibit
kakao,
Hasil penelitian pada masa regenerasi planlet selama 12 minggu
menunjukkan bahwa perlakuan penambahan ZPT GA
memberikan hasil yang
terbaik. Persentase kemampuan bertahan hidup yang dihasilkan mampu mencapai
85 %, dan kondisi perakaran paling baik yaitu panjang akar primer 2.2 cm,
panjang akar serabut 0.67 cm dan jumlah akar serabut 5.67. Pada percobaan
aklimatisasi menunjukkan hasil bahwa kombinasi antara media dan konsentrasi
pupun daun yang paling sesuai untuk aklimatisasi adalah media arang sekam
dengan konsentrasi pupuk daun 0 mg/l. Hal ini dapat dilihat dari tingginya hasil
pengamatan beberapa parameter pertumbuhan dan perkembangan bibit kakao
selama masa aklimatisasi diantaranya yaitu rata-rata tinggi bibit mencapai 24,25
cm, berat basah 29,38 gr, dan diameter batang bibit kakao 1,33 cm. Pemberian
pupuk daun dengan konsentrasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang
nyata pada pertumbuhan dan perkembangan bibit kakao selama masa aklimatisasi.
Collections
- MT-Agribusiness [159]