PREPARASI DAN KARAKTERISASI DISPERSI SOLIDA SISTEM TERNER MELOKSIKAM - PEG 6000 - POLISORBAT 80 MENGGUNAKAN METODE FUSI
Abstract
Bahan aktif yang digunakan untuk pembuatan sediaan obat sebagian besar
bersifat hidrofobik dan salah satu contohnya adalah meloksikam. Kelarutan
meloksikam dalam air sangat rendah yaitu sebesar 0,1779 mg/ml. Oleh karena itu,
dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kelarutan meloksikam. Salah satu upaya
peningkatan kelarutan meloksikam adalah dengan cara penerapan teknologi dispersi
solida. Teknologi dispersi solida ini menggabungkan bahan obat hidrofobik dengan
bahan pembawa hidrofilik. Bahan pembawa hidrofilik yang dapat digunakan adalah
PEG 6000. Metode pembuatan dispersi solida yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode fusi.
Penerapan metode fusi dalam pembuatan dispersi solida dapat memungkinkan
terjadinya ketidakhomogenan antara obat dengan pembawa. Penambahan polisorbat
80 sebagai surfaktan dalam dispersi solida meloksikam PEG 6000 diharapkan dapat
mencegah terjadinya ketidakhomogenan antara obat dengan pembawa. Selain itu,
penambahan polisorbat 80 dalam dispersi solida dengan pembawa PEG 6000
diharapkan dapat meningkatkan kelarutan dan kecepatan disolusi meloksikam.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan polisorbat 80
terhadap homogenitas dan persen pelepasan kumulatif meloksikam dalam dispersi
solida meloksikam-PEG 6000 beserta karakteristiknya.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorik.
Terdapat 4 formula dalam penelitian ini yaitu dispersi solida meloksikam-PEG 6000
(F0), dispersi solida meloksikam-PEG 6000 dengan penambahan 10% polisorbat 80
(F1), dispersi solida meloksikam-PEG 6000 dengan penambahan 20% polisorbat 80
(F2) dan dispersi solida meloksikam-PEG 6000 dengan penambahan 30% polisorbat
80 (F3). Keempat formula dikarakterisasi dan dievaluasi. Karakterisasi dilakukan
viii
menggunakan DTA, X-Ray diffraction, FTIR dan SEM, sedangkan evaluasi yang
dilakukan adalah uji homogenitas dan uji disolusi.
Hasil karakterisasi menggunakan DTA pada F0, F1, F2 dan F3 menunjukkan
bahwa semua formula mampu merubah partikel kristal meloksikam menjadi bentuk
amorf. Namun, F2 masih menunjukkan adanya partikel kristal meloksikam.
Pengujian XRD menunjukkan penurunan intensitas interferensi sinar X pada sudut
°2Theta. Pengujian FTIR menunjukkan tidak ada interaksi antara meloksikam dan
pembawanya, sedangkan pengujian SEM pada perbesaran 1000x menunjukkan
bentuk morfologi permukaan yang mirip untuk ketiga formula. Penambahan
polisorbat 80 tidak dapat meningkatkan homogenitas. Penambahan polisorbat 80 juga
tidak berpengaruh terhadap persen pelepasan meloksikam dalam dispersi solida
meloksikam-PEG 6000
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1483]