PENGARUH UMUR LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) JANTAN TERHADAP NISBAH KELAMIN
Abstract
Setiap makhluk hidup berkembang biak untuk melanjutkan siklusnya. Secara
normal keturunan yang dihasilkan akan memiliki proporsi jenis kelamin yang sama.
Hal ini terjadi karena konsekuensi dari hukum segregasi Mendel dan adanya
fertilisasi secara acak pada pasangan kromosom XY yang membentuk perbandingan
jumlah jantan dan betina (nisbah kelamin) seimbang yaitu bernilai 1 untuk setiap
generasi. Namun demikian nilai tersebut sering tidak terealisasikan terkait adanya
beberapa faktor yang mempengaruhi. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai
nisbah kelamin adalah umur jantan. Dalam penelitian ini hewan uji yang digunakan
adalah Drosophila melanogaster. Hewan ini selain bersifat heterogametik (memiliki
2 gamet yang berbeda) juga sering digunakan dalam penelitian genetika karena siklus
hidupnya yang pendek, mudah dipelihara, mempunyai keturunan yang banyak, serta
mempunyai jumlah kromosom sedikit.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Pelaksanan dimulai 1
November 2007 sampai dengan 3 Desember 2007. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), umur jantan 7 dan 14 hari
sebagai perlakuan. Sedangkan umur jantan 1 hari digunakan sebagai kontrol.
Penelitian ini menggunakan 10 ulangan. Pengamatan dilakukan setiap hari mulai dari
kemunculan imago pertama sampai hari ketujuh. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan analisis varian (ANAVA) yang dilanjutkan dengan menggunakan BNT
pada taraf 5%.
Berdasarkan hasil penelitian persilangan antara jantan umur 1 hari dan betina
umur 1 hari diperoleh nisbah kelamin sebesar 0.99. Pada persilangan antara pejantan umur 7 hari dengan betina umur 1 hari didapatkan nisbah kelamin sebesar 0.88.
Sedangkan pada persilangan antara jantan yang berumur 14 hari dengan betina umur
1 hari didapatkan nisbah kelamin sebesar 0.74. Hasil uji ANAVA menunjukkan
bahwa umur jantan berpengaruh terhadap nisbah kelamin. Setelah dilakukan uji lanjut
dengan BNT taraf 5% menunjukkan bahwa nisbah kelamin keturunan generasi
pertama (F1) pada perlakuan jantan umur 1 hari berbeda nyata dengan nisbah kelamin
pada keturunan hasil persilangan jantan umur 14 hari.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa umur jantan berpengaruh
terhadap nisbah kelamin. Semakin tua umur jantan maka frekuensi terbentuknya
keturunan jantan lebih kecil dibandingkan betina. Pada jantan umur 1 hari didapatkan
nisbah kelamin keturunan 0.99, sedangkan pada jantan umur 7 hari 0.88, serta jantan
umur 14 hari 0.74. Nisbah kelamin pada jantan yang muda akan cenderung mendekati
1. Sedangkan pada jantan yang tua nisbah kelamin semakin menurun (kurang dari 1).