UJI FIBRINOLITIK PROTEIN EKSTRAK KASAR BAKTERI WU 021012* ASAL PERAIRAN PANTAI PAPUMA KABUPATEN JEMBER
Abstract
Bakteri merupakan kelompok mikroorganisme yang paling dominan di
lingkungan, salah satunya di lingkungan perairan. Salah satu perairan di kabupaten
Jember adalah Perairan Pantai Papuma. Bakteri dapat dimanfaatkan dalam bidang
kesehatan, salah satunya sebagai penghasil enzim fibrinolitik. Enzim fibrinolitik
memiliki kemampuan mendegradasi fibrin pada kasus thrombosis Penelitian
terdahulu diperoleh 23 isolat bakteri dengan satu isolat yang memiliki aktivitas
fibrinolitik tertinggi, yaitu isolat bakteri WU 021012* dengan indeks aktivitas enzim
fibrinolitik sebesar 10.
Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui aktivitas fibrinolitik
protein ekstrak kasar bakteri WU 021012* asal Perairan Pantai Papuma Kabupaten
Jember meliputi konfirmasi aktivitas fibrinolitik menggunakan metode fibrin plate
assay, pembuatan kurva pertumbuhan dengan menghitung jumlah sel bakteri
menggunakan metode perhitungan langsung (direct count), produksi supernatan,
presipitasi supernatan menggunakan aseton dingin, uji fibrinolitik supernatan dan
presipitat protein menggunakan metode fibrin plate assay, dan pengukuran kadar
protein supernatan dan presipitat protein menggunakan metode Bradford.
Hasil penelitian didapatkan bahwa isolat bakteri WU 021012* memiliki
aktivitas fibrinolitik dengan indeks aktivitas enzim fibrinolitik sebesar 7,01. Hasil ini
lebih kecil jika dibandingkan dengan uji fibrinolitik sebelumnya, yaitu sebesar 10,0.
Berdasarkan hasil kurva pertumbuhan, diperoleh fase log dari isolat WU 021012*
pada jam ke-8 sampai jam ke-24 dengan jumlah sel tertinggi sebesar 48,01 x 10
sel/ml. Hasil uji aktivitas fibrinolitik supernatan menunjukkan bahwa supernatan jam
viii
7
ke-36 dan 48 memiliki aktivitas fibrinolitik tertinggi, akan tetapi berdasarkan uji
LSD, aktivitas fibrinolitik kedua supernatan tidak memberikan pengaruh yang nyata,
sehingga dapat ditetapkan waktu optimum untuk produksi enzim fibrinolitik yaitu
selama 36 jam. Hasil uji fibrinolitik presipitat protein hasil presipitasi menggunakan
aseton dingin menunjukkan bahwa semua presipitat protein memiliki aktivitas
fibrinolitik, hal ini menunjukkan bahwa aseton dingin yang digunakan pada proses
presipitasi tidak mengganggu aktivitas fibrinolitik. Pengukuran konsentrasi protein
dengan metode Bradford menunjukkan bahwa supernatan dan presipitat protein yang
memiliki konsentrasi protein tertinggi adalah supernatan dan presipitat protein dengan
lama waktu produksi selama 48 jam, yaitu sebesar 221,6 µg/ml dan 1632 221,6
µg/ml
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]