OPTIMASI KOMBINASI DISPERSI PADAT MELOKSIKAM-PVP DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP SIFAT FISIKA KIMIA DAN PELEPASAN GEL MELOKSIKAM SECARA IN VITRO
Abstract
Meloksikam adalah salah satu NSAID yang bekerja sebagai inhibitor selektif
siklooksigenase -2 (COX-2) dan memiliki aktivitas analgesik, serta anti-inflamasi
yang banyak digunakan dalam pengobatan arthritis, osteoarthritis dan penyakit sendi
lainnya (Sweetman et al., 2009). Pemberian meloksikam secara topikal dilakukan
untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkan pada rute per oral. Salah satu
bentuk sediaan topikal adalah gel.
Salah satu syarat sediaan gel adalah obat harus terlarut pada basisnya. Obat
yang memiliki kelarutan yang rendah akan sulit terlarut kedalam basisnya. Kelarutan
obat yang rendah juga menyebabkan rendahnya kecepatan disolusi obat sehingga
dapat mempengaruhi proses absorbsi obat. Meloksikam merupakan BCS kelas II,
yang memiliki permeabilitas baik namun memiliki kelarutan rendah. Kelarutan
meloksikam dalam air adalah 0,011 mg/ml sehingga merupakan tantangan besar
dalam memformulasi sediaan gel (Saleem dan Bala, 2010). Metode yang digunakan
dalam usaha meningkatkan kelarutan suatu obat, salah satunya yaitu dengan
pembentukan dispersi padat (Anshu dan Jain, 2011).
Preparasi dan penyimpanan dispersi padat merupakan hal yang perlu
diperhatikan karena dapat terjadi perubahan karakteristik disolusi obat tersebut
(Verma et al., 2011). Pada penelitian ini digunakan suhu penyimpanan 50°C selama 1
bulan (Huynh, 2008). Suhu penyimpanan yang dipilih berdasarkan ICH.
Pada penelitian ini dirancang 2 formula dengan variasi konsentrasi PVP yang
berbeda dalam dispersi padat. Perbandingan meloksikam:PVP yang digunakan adalah
viii
1:1 dan 1:7. Masing-masing gel dispersi padat meloksikam:PVP akan disimpan
dalam suhu 25 C dan 50 C, gel disimpan selama 1 bulan.
Pengujian terhadap gel dilakukan sebelum dan sesudah penyimpanan pada
suhu dan waktu yang telah ditentukan. Pengujian gel setelah penyimpanan akan
dianalisis dengan menggunakan desain faktorial. Evaluasi sediaan meliputi pengujian
organoleptis, pH, viskositas, daya sebar, uji sifat alir, dan pengujian homogenitas
bahan aktif dalam sediaan.
Berdasarkan evaluasi sediaan yang telah dilakukan, semua formula telah
memenuhi persyaratan seluruh pengujian dan dapat disimpulkan bahwa PVP
memberikan pengaruh terhadap nilai viskositas, fluks dan daya sebar sediaan. Gel
dispersi padat meloksikam:PVP 1:7 memiliki viskositas yang rendah, serta nilai daya
sebar dan fluks yang lebih tinggi dibandingkan Gel dispersi padat meloksikam:PVP
1:1. Suhu penyimpanan tidak mempengaruhi nilai pH, viskositas, dan daya sebar
sediaan, namun mempengaruhi nilai fluks sediaan. Hasil pengujian pelepasan yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa laju pelepasan gel dispersi padat meloksikam
1:7 dan disimpan dalam suhu 25°C memiliki nilai fluks paling tinggi, yakni 328,727
µg/cm
2
menit
1/2
. Nilai fluks terendah ditunjukkan pada gel dispersi padat
meloksikam:PVP 1:1 yang disimpan dalam suhu 50°C, yakni 134,594
µg/cm
2
menit
1/2
.
Hasil uji optimasi dengan menggunakan design expert, menunjukkan terdapat
pada titik tersebut. Berdasarkan optimasi dengan metode desain faktorial ini diperoleh
34 kombinasi jumlah PVP dan suhu penyimpanan yang dapat menghasilkan gel
dengan nilai pH, viskositas dan fluks sesuai kriteria yang diinginkan. Rentang PVP
yang dapat digunakan adalah 3,9-7,0 sedangkan suhu penyimpanan yang dapat
digunakan adalah 25-50°C
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]