FAKTOR PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI MEDIS OPERATIF WANITA (MOW) DI KELURAHAN MANGLI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER
Abstract
Masalah kependudukan juga merupakan salah satu masalah yang menjadi
agenda pembangunan di Indonesia, dikarenakan sampai saat ini pertumbuhan
penduduk Indonesia masih relatif tinggi. Pertambahan penduduk yang cepat dan tidak
diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi akan berdampak negatif terhadap kesehatan,
pendidikan, sosial ekonomi, pangan bahkan kesejahteraan sosial masyarakat. Seiring
dengan peningkatan pertambahan jumlah penduduk tersebut maka perlu adanya
upaya atau dukungan dari berbagai pihak baik dari pemerintah maupun masyarakat
guna mengendalikan jumlah penduduk yang semakin meningkat. Upaya pemerintah
untuk mengendalikan jumlah penduduk adalah dengan mencanangkan program KB
(Keluarga Berencana), yang salah satunya melalui pelayanan kontrasepsi MOW.
Menurut data pencapaian KB nasional, jumlah pengguna kontrasepsi MOW
cenderung menurun setiap tahunnya, termasuk di Kabupaten Jember. Namun, di
Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates jumlah pengguna MOW cenderung
mengalami peningkatan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis faktor perilaku yang
berhubungan dengan tindakan pemilihan metode kontrasepsi MOW pada Pasangan
Usia Subur di Kelurahan Mangli. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah Pasangan Usia Subur yang
menggunakan metode kontrasepsi MOW dan Non MOW (IUD dan Implant). Jumlah
sampel sebesar 88 orang, yang diambil berdasarkan teknik simple random sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner Data
yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan uji asosiasi asimetric lambda
dengan α=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
responden tentang metode kontrasepsi MOW dengan pemilihan metode kontrasepsi
MOW, dengan p value = 0,001. Ada hubungan antara sikap responden terhadap
metode kontrasepsi MOW dengan pemilihan metode kontrasepsi MOW, dengan p
value = 0,001. Ada hubungan antara peran suami responden dengan pemilihan
metode kontrasepsi MOW, dengan p value = 0,002 dan ada hubungan antara peran
PPKBD dengan pemilihan metode kontrasepsi MOW, dengan p value = 0,002.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan bahwa Badan Pemberdayaan Keluarga
Berencana dapat meningkatkan kegiatan sosialisi metode kontrasepsi MOW kepada
Pasangan Usia Subur, dengan melibatkan partisipasi dari istri maupun suami, UPTB,
PPKBD dan tenaga kesehatan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]