dc.description.abstract | Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu
semakin meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Metode kontrasepsi
yang efektif digunakan untuk mengurangi angka kelahiran ialah cara kontrasepsi
yang berguna untuk menjarangkan kehamilan dalam jangka waktu yang lama (sekitar
5 - 10 tahun). Pencapaian akseptor KB baru metode kontrasepsi IUD di Kabupaten
Jember meningkat setiap tahunnya. Kaliwates adalah kecamatan yang ada di
Kabupaten Jember yang merupakan daerah dengan angka pencapaian KB IUD
berdasarkan perkiraan permintaan masyarakat (PPM) tertinggi diantara kecamatan
lainnya. Ditargetkan sebesar 431 orang, yang ikut serta dalam program Keluarga
Berencana (KB) sebanyak 588 akseptor atau sebesar 136,43%. Kecamatan Kaliwates
memiliki 7 kelurahan, dimana terdapat Kelurahan yang memiliki angka pencapaian
KB Baru IUD tertinggi yaitu Kelurahan Tegal Besar yaitu 1203 akseptor IUD dari
3.404 PUS.
Pencapaian akseptor KB baru tidak terlepas dari dukungan sosial dalam
menyukseskan jalannya program KB. Dukungan sosial dapat berupa pemberian
infomasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang didapat dari hubungan sosial
akrab yang dapat membuat individu merasa diperhatikan, bernilai, dan dicintai.
Bentuk dukungan terhadap pemilihan metode kontrasepsi IUD dapat berasal dari
dukungan suami, tokoh masyarakat formal, tokoh masyarakat non formal, dan kader
Sub PPKBD. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis rancangan
penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan
wawancara menggunakan kuesioner tentang karakteristik responden, dukungan
suami, dukungan tokoh masyarakat formal, dukungan tokoh masyarakat non formal
dan dukungan kader Sub PPKBD. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah Proportional Random Sampling dan diperoleh 85 responden. Teknik analisis
data dilakukan menggunakan uji statistik regresi logistik dengan tingkat kepercayaan
95% (α=0,05).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa dukungan
suami, tokoh masyarakat formal, tokoh masyarakat non formal dan kader sub PPKBD
terhadap IUD rata-rata dalam kategori rendah. Pengaruh dukungan sosial terhadap
pemilihan metode kontrasepsi IUD pada peserta KB baru dapat diketahui dengan uji
statistik regresi logistik dengan α = 0,05, maka diketahui bahwa dukungan suami
memiliki pengaruh kuat (p value = 0,002), dukungan tokoh masyarakat formal
memilikipengaruh lemah (p value = 0,015), dukungan tokoh masyarakat non formal
memiliki pengaruh kuat (p value = 0.006), dan dukungan kader Sub PPKBD memiliki
pengaruh kuat (p value = 0.001). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial yang
berpengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi IUD pada peserta KB baru di
Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember adalah dukungan
suami, dukungan tokoh masyarakat formal, dukungan tokoh masyarakat non formal
dan dukungan Kader Sub PPKBD. Saran yang dapat diberikan peneliti adalah
BPPKB Hendaknya memberikan pelatihan bagi PPKBD untuk melakukan KIE
kepada tokoh masyarakat formal dan tokoh masyarakat non formal untuk melakukan
penyuluhan kepada para suami dengan cara memanfaatkan pertemuan-pertemuan
pada tingkat RT untuk memberikan pengetahuan mengenai KB IUD sehingga dapat
menjadi motivator dan mendukung istrinya menjadi akseptor KB IUD | en_US |