PENGARUH PEMBIAYAAN PRINSIP JUAL BELI, PRINSIP BAGI HASIL DAN PRINSIP IJARAH TERHADAP FALAH PADA BANK UMUM SYARIAH

Abstract

Dengan adanya perbankan indonesia yang dilanda krisis sejak tahun 1997 telah menyadarkan semua pinak bahwa perbankan konvensional bukan merupakan satu-satunya sistem yang dapat diandalkan, tetapi ada sistem perbankan yang lebih unggul karena menawarkan prinsik keadilan yaitu perbankan syariah yang tujuannya bukan profit-oriented. Selain itu, setiap entitas usaha maupun perorangan tidak terlepas dari kebutuhan akan dana untuk membiyai usahanya ataupun untuk melakukan konsumsi. Pembiayaan menjadi sangat penting karena faktor pembiayaan inilah yang menjadi kunci perkembangan Bank Umum Syariah di masa akan datang. Idealnya pembiayaan Bank Umum Syarian didomoinasi oleh pembiayaan prisip jual beli, pembiayaan prinsip bagi hasil dan pembiayaan prinsip ijarah dimana pembiayaan tersebut dijalankan dengan akad penawaran dan bagi hasil yang harus disetujui dengan asas syariah. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan dengan Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan metode alternatif Partial Least Square untuk mengetahui hubungan pengaruh pembiayaan prisip jual beli, pembiayaan prinsip bagi hasil dan pembiayaan prinsip ijarah terhadap falah. Penelitian menggunakan data skunder dengan teknil pengumpulan data dengan teknik pool data serta pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini, dapat dimpulkan pembiayaan prisip jual beli dan pembiayaan prinsip bagi hasil berpengaruh signifikan positif, sedangkan pembiayaan prinsip ijarah berpengaruh signifikan negatif pada Bank Umum Syariah. Adapun saran yang dapat dikemukakan sehubungan dengan penelitian:, anatara lain diharapkan teori falah dapat berkembang pada lingkungan syariah lebih luas, Bank Umum Syariah dapat meningkatkan daya saing dalam melakukan pembiayan prinsip jual beli dan pembiayan prinsip bagi hasil serta penelitian selanjutnya dapat memperluas obyek penelitian (tidak hanya berfokus pada ketiga perbankan syariah tersebut) dan menambahkan faktor-faktor lain sebagai variabel bebas dalam mempengaruhi tingkat falah