PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BATUBARA (BOTTOM ASH) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN SEMEN PADA CAMPURAN BETON
Abstract
Beton adalah batuan yang tersusun dari semen dan air yang membentuk suatu
pasta sebagai bahan perekat, dengan campuran pasir dan kerikil sebagai bahan
pengisi. Kerikil dapat diperoleh secara alami ataupun buatan dari hasil pemecahan
batu, sedangkan pasir dapat diperoleh dari sungai.
Anggapan sebagian kalangan bahwa bottom ash tidak dapat digunakan untuk
bahan tambah beton ternyata keliru. Bottom ash dengan dengan proporsi tertentu
ternyata bisa dimanfaatkan untuk campuran beton, terutama untuk rancangan beton
kedap air.
Bottom ash merupakan abu dasar yang berbentuk seperti bongkahan arang kecil
yang kemudian akan terkumpul di tungku pembakaran dengan kandungan kimia
seperti SiO2, Al2O3, FesO3, CaO, MgO , Na2O, dan SO3.
Dalam hal ini dilakukan penelitian dengan menggunakan bottom ash sebagai
bahan tambahan semen dalam campuran beton dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa besar nilai kuat tekan beton seiring dengan penambahan limbah batubara
bottom ash sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% dari berat semen yang
direncanakan. Karena untuk memanfaatkan limbah batubara bottom ash yang dinilai
membahayakan bagi lingkungan, dan termasuk dalam kategori limbah B-3 yang tak
terpakai dan dibuang sia-sia sebagai campuran beton yang bernilai ekonomis,
memiliki kuat tekan yang tinggi dan ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan pada awal bulan mei 2011 sampai bulan juni 2011 yang
bertempat di laboratorium Struktur Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember.
Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah semen PPC Type 1, pasir yang digunakan adalah pasir Jember daerah Mayang, pemanfaatan bottom ash sebagai
bahan tambahan semen dan agregat kasar yang digunakan adalah krikil dari daerah
Jember. Benda uji menggunakan kubus dengan luas 225 cm², dengan masing-masing
perlakuan berjumlah 16 buah benda uji.
Metode perancangan pada penelitian ini adalah metode DOE, dimana terdapat 6
macam komposisi campuran dengan persentase penambahan bottom ash yang
bervariasi yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% terhadap semen dengan
menggunakan mutu beton fc’ 22,5 Mpa .
Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari dengan
benda uji berbentuk kubus. Dari penelitian ini diketahui bahwa dengan prosentase
penambahan bottom ash, beton akan memiliki nilai kuat tekan awal yang tinggi
dibandingkan dengan beton normal. Dan nilai kuat tekan dari beton yang
memanfaatkan limbah batubara bottom ash sebagai bahan tambahan semen ternyata
cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan beton normal. Nilai kuat tekan beton
yang paling tinggi didapat dari komposisi campuran 5% penambahan bottom ash
terhadap semen yang mencapai nilai 32,94 Mpa dengan kuat tekan rencana sebesar
22,5 Mpa.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]