ANALISIS KEAUSAN TEPI PAHAT HSS AKIBAT VARIASI JENIS CAIRAN PENDINGIN DAN PARAMETER PROSES PEMBUBUTAN BAJA ST 42
Abstract
Pada saat proses bubut berlangsung terjadi interaksi antara pahat dengan
benda kerja dimana benda kerja terpotong sedangkan pahat mengalami gesekan
dengan benda kerja. Dengan adanya gesekan antara pahat dengan benda kerja, pahat
akan mengalami keausan. Keausan pahat ini akan makin membesar sampai batas
tertentu sehingga pahat tidak dapat dipergunakan lagi atau pahat mengalami
kerusakan dan harus dilakukan pengasahan ulang. Yang perlu diketahui yaitu kapan
pahat harus diasah atau diganti. Karena pahat yang sudah aus selain dapat
mengganggu kualitas produk yang diinginkan juga dapat menghambat proses
produksi apabila pahat itu patah juga dapat membahayakan operator mesin. Adapun
cara untuk memperlambat laju keausan pahat dengan menggunakan cairan pendingin.
Oleh karena itu untuk menghindari ganguan pada kualitas produk hal tersebut perlu
diketahui batas-batas kemampuan pahat ataupun keausan tepi pahat.
Permasalahan yang diteliti adalah sejauh mana pengaruh variasi jenis
pendingin dan parameter potong tersebut terhadap laju keausan tepi pahat. Serta
bagaimana setting parameter-parameter tersebut agar dihasilkan nilai laju keausan
yang optimal dalam hal ini nilai laju keausan terendah. Metode yang dipakai untuk
mencari pengaruh parameter potong terhadap laju keausan adalah analisis regresi.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mencari seberapa besar pengaruh parameter
potong seperti viskositas cairan pendingin, kedalaman pemakanan dan putaran
spindel yang dapat digunakan untuk mengestimasi laju keausan tepi pahat dan pengaruh paremeter potong baja ST42 pada proses bubut. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasetika, Fakultas Farmasi
Universitas Jember dan Laboraturium Pemesinan Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Malang Jalan Soekarno-Hatta nomor 09 Malang Jawa Timur pada bulan April
2012. Penelitian ini adalah pengambilan data laju keausan tepi hasil dari proses
bubut. Penelitian disusun menurut percobaan dengan analisis regresi yaitu 27 kali
percobaan.
Dari hasil penelitian parameter potong bubut terhadap laju keausan dapat
diketahui nilai laju keausan pahat paling rendah dan nilai laju keausan paling tinggi.
Laju keausan pahat terendah pada viskositas cairan pendingin (η) 1,9 mpa.s, putaran
spindel (n) 290 rpm dan kedalaman pemakanan (a) 0,5 mm sebesar 0,0369 mm/menit
dan laju keausan pahat tertinggi pada viskositas cairan pendingin (η) 3 mpa.s,
putaran spindel (n) 460 rpm dan kedalaman pemakanan (a) 1,5 mm sebesar 0,1895
mm/menit.
Dari persamaan regresi dapat diketahui parameter yang paling berpengaruh.
Parameter yang paling berpengaruh adalah viskositas cairan, sedang parameter yang
pengaruhnya paling kecil adalah kedalaman pemakanan.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]