PENGEMBANGAN PEMBALUT PINTAR UNTUK DETEKSI DINI GANGGUAN FUNGSI GINJAL
Abstract
Ginjal adalah organ vital yang berfungsi untuk pengaturan keseimbangan air
dan elektrolit, pengaturan konsentrasi osmolaritas cairan tubuh dan konsentrasi
elektrolit, serta mengekskresi sisa buangan metabolisme seperti urea, kreatinin, asam
urat serta zat-zat kimia asing. Apabila fungsi ginjal mengalami gangguan dalam
menjalankan fungsinya maka akan dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal.
Menstruasi adalah pengeluaran darah, mukus, dan debris dari mukosa uterus secara
berkala. Variasi konstituen darah pada wanita yang sehat selama siklus menstruasi
adalah tetap yaitu pada jumlah urea, kalsium, serta fosfat anorganik sedangkan pada
jumlah klorida dan jumlah bicarbonat mengalami perubahan.
Konsentrasi urea dalam darah menstruasi dapat dijadikan sebagai parameter
fungsi ginjal serta bermanfaat dalam pendeteksian dini fungsi ginjal. Untuk
memonitor kadar urea dalam darah menstruasi dapat digunakan biosensor enzimatis
yaitu dengan mengimmobilisasi urease pada membran biosensor yang mengkatalisis
reaksi hidrolisis urea. Dengan mengimmobilisasi secara adsorbsi reagen yang terdiri
dari enzim urease dan indikator warna terpilih pada fase pendukung. Jika reagen yang
telah diimmobilisasi bereaksi dengan analit maka akan terjadi perubahan warna dari
lapisan indikator terpilih. Intensitas
warna indikator pada fase pendukung sebanding
dengan kadar urea sehingga kadar urea dalam darah menstruasi dapat diketahui.
Chip kertas dipilh sebagai fase pendukung dalam penelitian ini. Chip kertas
yang dikembangkan dalam penelitian ini bersifat multifungsi yaitu selain fungsi
utamanya untuk mengukur kadar urea dalam darah menstruasi juga dapat digunakan
untuk mengukur pH dari darah menstruasi. Chip kertas sebagai sensor kimia untuk
pengukuran pH darah menstruasi menggunakan reagen yang terdiri dari indikator
asam basa terpilih dengan dapar fosfat.
vii
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa chip kertas yang difabrikasi
menggunakan teknik cetak sablon, chip kertas terbuat dari kertas saring yang disablon
meggunakan cat sablon berupa campuran pasta karet, emulsifier dan tinta hitam
sehingga diharapkan chip kertas mampu menahan perembesan dari cairan sampel.
Kondisi optimum chip kertas meliputi: volume sampel optimum 50 µL; volume
reagen urea dan pH optimum 2 µL; pH optimum buffer fosfat untuk deteksi urea pada
pH 7,5; konsentrasi optimum larutan indikator Bromothymol Blue 3000 ppm;
konsentrasi optimum larutan indikator Chlorophenol Red 5000 ppm.
Hasil karakteristik analisis meliputi: waktu respon deteksi urea dan pH adalah
± 2 menit; larutan standar urea memiliki daerah linier yang baik pada rentang
konsentrasi 100 ppm – 800 ppm; pada larutan standar pH memiliki daerah linier pada
rentang rentang pH 4 – 7,5 ; batas deteksi urea sebesar 72,55 ppm dan batas kuantitasi
urea sebesar 241,83 ppm; chip kertas cukup selektif untuk deteksi urea dengan
adanya pengganggu seperti garam dan kreatinin pada sampel; presisi deteksi urea dan
pH memiliki nilai RSD < 2%, serta akurasi urea dengan nilai % recovery pada
rentang 90-107%. Chip kertas ini dapat diaplikasikan pada sampel nyata untuk
deteksi dini gangguan fungsi ginjal yang dibuktikan dengan adanya kesesuaian hasil
antara chip kertas dengan pemeriksaan klinik. Hasil karakteristik analisis
menunjukkan chip kertas memenuhi persyaratan penggunaan sebagai biosensor untuk
penentuan kadar urea pada sampel darah menstruasi yang sekaligus bernilai positif
karena chip kertas dapat digunakan untuk mengukur pH darah menstruasi.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]