PEMBERIAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas Poir. cv Ayamurasaki)TERFERMENTASI TERHADAP PROFIL LIPID TIKUS PUTIH JANTAN
Abstract
Pemberian diet tinggi lemak yang berlebihan dapat menyebabkan
peningkatan kadar lemak dalam darah. Peningkatan ini menyebabkan kadar LDL,
kolesterol, dan trigliserida meningkat. Diet asam lemak jenuh akan menekan
sintesis HDL melalui penurunan kadar apolipoprotein A-1 yang merupakan
prekursor untuk pembentukan HDL sehingga menyebabkan penurunan HDL.
Peningkatan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida yang diikuti penurunan kadar
HDL dapat meningkatkan resiko terjadinya hiperlipidemia. Hiperlipidemia
merupakan suatu penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka lama sehingga
dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dan menimbulkan efek samping oleh
karena itu dibutuhkan alternatif pengobatan lain dalam mencegah terjadinya
hiperlipidemia yakni dengan memanfaatkan ubi jalar ungu dan bakteri asam laktat
Lactobacillus bulgaricus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pemberian ubi jalar ungu terfermentasi terhadap profil lipid tikus putih
jantan yang diberi diet tinggi lemak.
Di dalam ubi jalar ungu terdapat kandungan senyawa polifenol yang cukup
besar jumlahnya. Polifenol yang terkandung di dalam ubi jalar ungu diperkirakan
dapat menghambat HMG-CoA reduktase sehingga sintesis kolesterol di dalam
hati berkurang sehingga sel hati membentuk lebih banyak reseptor bagi
lipoprotein plasma. Selain melalui cara tersebut, penurunan kadar kolesterol total
serum juga diduga dapat terjadi karena adanya bakteri asam laktat Lactobacillus
bulgaricus. Bakteri tersebut diduga dapat mendekonjugasi garam empedu menjadi
asam empedu terdekonjugasi.
vii
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratories,
menggunakan 35 ekor tikus putih galur wistar yang dikelompokkan menjadi 7
kelompok. Kelompok pertama hanya diberi aquadest sebagai kontrol; kelompok
kedua diberi diet tinggi lemak berupa minyak goreng bekas pakai dan lemak
kambing; kelompok ketiga diberi diet tinggi lemak dan simvastatin; kelompok
keempat diberi diet tinggi lemak dan ubi jalar ungu terfermentasi dosis 0,5
ml/200gBB; kelompok kelima diberi diet tinggi lemak dan ubi jalar ungu
terfermentasi dosis 1,0 ml/200gBB; kelompok keenam diberi diet tinggi lemak
dan ubi jalar ungu terfermentasi dosis 2,0 ml/200gBB; serta kelompok ketujuh
diberi diet tinggi lemak dan ubi jalar ungu terfermentasi dosis 4,0 ml/200gBB.
Semua hewan uji diberi perlakuan selama 35 hari. Pada hari ke-36 dilakukan
pemeriksaan profil lipid.
Pemberian ubi jalar ungu dosis 2,0 ml/200gBB dapat menurunkan kadar
LDL sebesar 61,07% dan dapat menurunkan kadar kolesterol total sebesar
36,67%, sedangkan pada dosis 4,0 ml/200gBB menurunkan kadar LDL sebesar
62,97% serta dapat menurunkan kadar kolesterol total sebesar 36,92%. Pemberian
ubi jalar ungu terfermentasi pada berbagai dosis uji tidak berpengaruh pada kadar
trigliserida dan HDL.
Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan uji anova
satu arah dan kruskal wallis dengan derajat kemaknaan 95% (p<0,05) dan
dilanjutkan dengan uji LSD. Dari hasil analisis diketahui terdapat perbedaan
bermakna kadar LDL dan kolesterol total antara kelompok kontrol negatif dengan
kelompok perlakuan, namun tidak terdapat perbedaan bermakna kadar HDL dan
trigliserida antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan. Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian ubi jalar ungu terfermentasi pada kelompok tikus
yang diberi diet tinggi lemak mampu menurunkan kadar LDL dan kolesterol total.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]