DETEKSI ADA TIDAKNYA ABNORMAL RETURN SAHAM TERHADAP PERBEDAAN UKURAN PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA
Abstract
Penelitian ini memiliki tiga tujuan yaitu: (1) untuk menganalisis apakah
terdapat perbedaan abnormal return saham antar kelompok perusahaan sektor
keuangan di BEI, (2) untuk menganalisis apakah terdapat abnormal return saham
di tiap kelompok perusahaan sektor keuangan di BEI, dan (3) untuk menganalisis
apakah kelompok perusahaan kapitalisasi kecil memiliki abnormal return yang
lebih besar dari kelompok perusahaan kapitalisasi besar. Penelitian ini mengambil
obyek saham sektor keuangan yang listed di BEI yang menggunakan periode
penelitian selama tiga tahun yaitu tahun 2008 - 2010. Sampel yang diambil secara
purposive sampling pada saham sektor keuangan dengan populasi 67 perusahaan
dan didapatkan sampel sebanyak 32 perusahaan yang akan dibagi menjadi empat
kelompok berdasarkan kapitalisasi pasarnya, mulai dari terkecil sampai terbesar.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dari BEI yaitu berupa harga saham
mingguan yang merupakan harga penutupan (closing price).
Penelitian ini menggunakan uji ANOVA, uji t-one sample statistic, dan uji
t-paired two sample for means. Hasil pengujian ANOVA menunjukkan bahwa
untuk hipotesis pertama, pada tahun 2008 terdapat perbedaan abnormal return
antar kelompok yang signifikan pada tingkat signifikansi α = 5%, sedangkan pada
tahun 2009 dan 2010 tidak terdapat perbedaan abnormal return saham antar
kelompok perusahaan. Uji t-one sample statistic digunakan untuk menguji
hipotesis kedua dan menunjukkan hasil bahwa terdapat abnormal return saham
setiap kelompok perusahaan selama periode penelitian, kecuali pada kelompok 4
tahun 2008, kelompok 1 dan 4 tahun 2009, serta kelompok 4 tahun 2010 tidak
terdapat abnormal return pada kelompok tersebut. Uji t-paired two sample for
means digunakan untuk menguji hipotesis ketiga dan menunjukkan hasil bahwa
kelompok ukuran perusahaan kecil memiliki abnormal return yang lebih kecil
dari kelompok ukuran perusahaan besar sehingga dapat dikatakan bahwa size
anomaly tidak terjadi di Bursa Efek Indonesia