• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ANTARA BRIKET- BRIKET BERBAHAN DASAR SEKAM PADI SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN

    Thumbnail
    View/Open
    Jalal Rosyidi Soelaiman - 081810201044.pdf (1.726Mb)
    Date
    2013-12-02
    Author
    Jalal Rosyidi Soelaiman
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Peningkatan konsumsi energi telah mengingatkan dunia akan kemungkinan terjadinya krisis energi beberapa dekade ke depan yang akhirnya juga berpengaruh pada kebutuhan energi yang semakin terbatas dan kegiatan ekonomi. Pada sisi lain, produksi padi yang terus meningkat mengakibatkan limbah padi berupa sekam juga akan meningkat jumlahnya. Pemanfaatan sekam sebagai briket merupakan salah satu cara untuk mereduksi timbunan sekam dan memenuhi kebutuhan energi. Pada pembuatan arang sekam menggunakan bahan bakar kayu dimana akan menghasilkan arang kayu dan abu pada sisa pembakaran. Untuk mengoptimalkan limbah arang kayu, dapat digunakan sebagai bahan tambah briket sekam padi. Penelitian ditujukan untuk mengetahui karakteristik briket-briket berbahan dasar sekam padi dan telah dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Jember dan UPT.PKB Dinas Perhubungan Jember. Bahan penyusun briket yang digunakan adalah sekam padi (100%) sebagai perlakuan A, arang sekam padi (100%) sebagai perlakuan B, arang sekam padi: arang kayu (50:50)% sebagai perlakuan C, dan arang sekam padi: arang kayu (70:30)% sebagai perlakuan D. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan didapat kesimpulan bahwa perbedaan komposisi dan jenis bahan pembuat briket memberi pengaruh yang berbeda terhadap karakteristik briket yang meliputi kadar air, nilai kalor, lama penyalaan, opasitas gas buang, dan kadar abu. Semakin rendah kadar air dan kadar abu briket, maka semakin tinggi nilai kalor yang dihasilkan, dimana perlakuan C memiliki nilai kalor tertinggi yaitu 4526,097 kJ/kg serta memiliki kadar air dan kadar abu terendah. Semakin besar nilai kalor briket, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk mendidihkan satu liter air. Perlakuan C adalah perlakuan yang tercepat untuk mendidihkan satu liter air yang membutuhkan waktu 17,850 menit. Semakin mudah bahan briket terbakar, maka semakin cepat lama penyalaan briket hingga menjadi abu. Perlakuan C memiliki lama penyalaan briket terlama yaitu 156,2 menit. Bahan briket yang tidak mengalami proses karbonisasi dan mempunyai kadar air yang tinggi berpengaruh terhadap tingginya nilai opasitas gas buang dan temperatur bara briket yang tidak stabil. Perlakuan B memiliki nilai opasitas gas buang yang terendah sekitar 5%. Opasitas masing-masing perlakuan komposisi briket masih dibawah batas yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995 opasitas maksimum dari emisi bukan logam yaitu 40%.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2530
    Collections
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences [3429]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository