DAMPAK PROGRAM BINA KELUARGA BALITA (BKB) TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA 6-24 BULAN (Studi di wilayah kerja Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember)
Abstract
Tumbuh kembang merupakan dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
(Soetjiningsih, 2012). Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum di
golongkan menjadi tiga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan asuh, asih, dan asah
(Soetjiningsih, 2012). Para ahli mengatakan bahwa masa balita tersebut sebagai masa
emas (“
golden age period”) khususnya pada usia 0-2 tahun perkembangan otak
mencapai 80%. Apabila pada masa tersebut anak balita tidak dibina secara baik, maka
anak tersebut akan mengalami gangguan perkembangan baik emosi, sosial, mental,
intelektual dan moral yang akan sangat menentukan sikap serta nilai pola perilaku
seseorang dikemudian hari (BKKBN, 2009).
Program Bina Keluarga Balita (BKB) sebagai salah satu bagian program
Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh
kembang anak balita sesuai dengan usia dan tahap perkembangan yang harus
dimiliki, baik dalam aspek fisik, kecerdasan emosional, maupun sosial. (BKKBN,
2009). Program Bina Keluarga Balita (BKB) di Kabupaten Jember pada tahun 2011
diikuti oleh 18,49% keluarga dari sasaran 53.445 keluarga, sedangkan pada tahun
2012 diikuti oleh 9,44% keluarga dari sasaran 145.495 keluarga (BPPKB, 2013a).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak program Bina Keluarga
Balita (BKB) terhadap tumbuh kembang anak balita 6-24 bulan di Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember. Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah pola
asuh gizi, pola asih, pola asah, dan tumbuh kembang anak balita. Jenis penelitian
analitik observasional. Menurut waktu pelaksanaannya, penelitian ini temasuk
penelitian
contoh Sampel dalam setiap kelompok (peserta BKB dan bukan peserta
BKB) sebesar 65 anak balita. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
Teknik
Proportional Random Sampling. Sedangkan teknik analisisnya menggunakan
uji
Chi Square dengan α = 0,05.
Berdasarkan hasil uji statistik chi-square terdapat perbedaan pola asuh gizi,
pola asih, pola asah dan tumbuh kembang antara anak balita 6-24 bulan pada keluarga
peserta dan bukan peserta Bina Keluarga Balita (BKB) dengan
Sig atau p=0,0001
(p<α). Dari hasil penelitian perlu adanya kerjasama antara kader posyandu yang tidak
memiliki kelompok BKB dan kader BKB yang sudah terbentuk dalam memberikan
penyuluhan mengenai pola asuh gizi, pola asih, pola asah, serta tumbuh kembang
untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan ibu. Serta perlu adanya
penyuluhan terhadap ibu hamil agar pengetahuan mengenai pola asuh gizi, pola asih,
dan pola asah dapat diterima secara dini sehingga dapat merawat dan memperhatikan
tumbuh kembang anaknya nanti setelah lahir.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]