dc.description.abstract | Diketahui bahwa ditahun 2005-2006 lalu, masyarakat diresahkan dengan
penyalahgunaan formalin dalam berbagai jenis makanan. Bahaya dari formalin jika
digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan yaitu dapat menyebabkan beberapa
gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas, mual, muntah dan pada jangka
panjang dapat menyebabkan kanker. Oleh sebab itu perlu pendeteksian formalin
dengan menggunakan matrik darah untuk mengetahui kadar yang terkandung
didalamnya. Plasma darah dipilih pada pendeteksian ini karena tidak mengandung
antikoagulan sehingga tidak terjadi pembekuan darah dan tidak mempengaruhi hasil
uji analisis. Pada hasil uji analisis jika ditemukan bahwa suatu darah mengandung
formalin maka hal tersebut berpotensi dapat membahayakan tubuh.
Untuk itu dikembangkan suatu biosensor berupa LDK yang diharapkan lebih
efektif dan efisien dalam penggunaannya dibandingkan menggunakan instrumen yang
lebih rumit. Dipilih biosensor karena memiliki sensitivitas dan selektivitas yang
menjadi kelebihannya dibandingkan dengan sensor kimia. Dalam pengembangan
biosensor, penggunaan imobilisasi enzim adalah sangat bermanfaat dan menjanjikan.
LDK difabrikasi dengan teknik cetak sablon dan alkohol oksidase yang ditambah
indikator tetrametilbenzidin diimmobilisasi dengan teknik adsorbsi, kemudian reagen
yang telah diimmobilisasi bereaksi dengan analit maka akan terbentuk hidrogen
peroksida, dimana penambahan indikator tetrametilbenzidin menyebabkan terjadinya
perubahan warna biru. Dengan adanya perubahan warna ini maka kita dapat
mendeteksi formalin dalam matrik darah dengan mudah dan dengan biaya yang relatif
murah.
viii
Hasil optimasi ini menunjukkan bahwa tinta sablon yang sesuai untuk LDK
kertas merupakan campuran pasta karet warna, emulsifier dan tinta hitam karena
mampu menahan cairan sampel dari perembesan dengan matrik pendukungnya ialah
kertas saring jenis halus 150 mm. Kondisi optimum LDK antara lain: volume sampel
optimum yaitu 15 µL, volume reagen optimum yaitu 1,0 µL, waktu respon optimal
dari LDK adalah ± 1 menit 20 detik dan LDK dapat bekerja dengan baik dalam waktu
tidak lebih dari 2 minggu pada suhu 8
Untuk hasil karakterisasi LDK ini meliputi: daerah linier LDK adalah rentang
konsentrasi 0,5-5 ppm dengan hasil koefisien korelasi 0,996. Limit deteksi 0,079 ppm
dan limit kuantitasi 0,264 ppm, selektif oleh adanya pengganggu garam dan gula
Penentuan presisi ditentukan dengan menghitung standar deviasi relatif (RSD) yang
didapatkan yaitu lebih kecil dari 2 % dan persen perolehan kembali yang memenuhi
rentang yaitu 80 % - 110 %. LDK untuk deteksi formalin dapat diaplikasikan pada
matrik darah dimana hasil konsentrasi yang sama juga diperoleh dari metode dengan | en_US |