dc.description.abstract | Buah mengkudu telah digunakan lebih dari 2000 tahun oleh bangsa Polinesia.
Pada pengobatan tradisional, buah mengkudu dipercaya dapat mencegah serta
mengobati berbagai jenis penyakit. Buah mengkudu sering digunakan untuk
menstimulasi sistem imun serta memerangi infeksi bakteri, virus, parasit dan
jamur. Kebanyakan buah mengkudu dikonsumsi dalam bentuk jus, namun juga
dapat dikonsumsi dalam bentuk buah secara langsung. Sedangkan jahe merah
adalah tanaman yang termasuk suku Zingiberaceae dan merupakan salah satu
tanaman rempah-rempahan yang telah lama digunakan sebagi bahan baku obat
tradisional. Pada umumnya, jahe digunakan sebagai bumbu dapur oleh
masyarakat. Namun, jahe juga dikenal sebagai tumbuhan herbal, khususnya jahe
merah yang dipercaya dapat mengobati berbagai jenis penyakit, seperti mual,
muntah, infeksi dan diare. Beberapa sumber menyebutkan bahwa buah mengkudu
dan rimpang jahe merah sering digunakan oleh masyarakat untuk mengobati diare
dan salah satu penyebab utama diare adalah karena infeksi bakteri E. coli. Hal
tersebut diduga karena buah mengkudu dan rimpang jahe merah mengandung
suatu komposisi yang bersifat antibakteri. Tujuan dari penelitian adalah untuk
mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol buah mengkudu dan
rimpang jahe merah terhadap pertumbuhan E. coli secara in vitro serta untuk
mengetahui nilai konsentrasi hambat minimal (KHM) dari ekstrak terhadap E.
coli.
Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah 2 mg/ml, 1,75 mg/ml, 1,5
mg/ml, 1,25 mg/ml, 1 mg/ml, 0,75 mg/ml, 0,5 mg/ml, 0,25 mg/ml dan 0,125
mg/ml, sedangkan kontrol negatifnya adalah larutan NaCMC dan kontrol positifnya adalah suspensi siprofloksasin. Data yang diperoleh adalah jumlah
diameter zona bening yang terbentuk disekeliling sumuran pada media Mueller
Hinton. Data kemudian dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dengan α = 0,05.
Jika melalui uji dengan ANOVA didapatkan hasil yang berbeda secara bermakna,
maka analisis dilanjutkan dengan Post Hoc Multiple Comparison metode LSD.
Pada penelitian didapatkan rata-rata diameter zona bening pada sekeliling
sumuran yang berisi ekstrak tiap konsentrasi 2 mg/ml, 1,75 mg/ml, 1,5 mg/ml,
1,25 mg/ml, 1 mg/ml, 0,75 mg/ml, 0,5 mg/ml dan 0,25 mg/ml berturut-turut yaitu
16,0333 mm; 15,6000 mm; 15,1833 mm; 15,1833 mm; 14,4167 mm; 13,2000
mm; 11,6750 mm dan 10,7667 mm. Sedangkan pada ekstrak konsentrasi 0,125
mg/ml sudah tidak terdapat zona hambat. Data hasil penelitian ini diuji
menggunakan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan Post Hoc Multiple
Comparison metode Mann-Whitney karena data yang ada tidak memenuhi syarat
untuk dilakukan uji ANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktifitas antibakteri kombinasi
ekstrak etanol buah mengkudu dan rimpang jahe merah terhadap pertumbuhan E.
coli secara in vitro. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka diameter zona
hambat yang terbentuk di sekeliling sumuran juga akan semakin besar. Pada
penelitian ini, nilai KHM didapatkan pada ekstrak konsentrasi 0,25 mg/ml serta
terdapat perbedaan yang bermakna antara diameter zona hambat pada tiap-tiap
konsentrasi yang diujikan kecuali antara konsentrasi ekstrak 1,75 mg/ml dengan
ekstrak 1,5 mg/ml. | en_US |