PENGARUH STABILITAS SISTEM KEUANGAN TERHADAP KREDIT DI INDONESIA (Studi kasus pada Bank Umum periode 2001 – 2010.6)
Abstract
Perbankan merupakan salah satu industri yang memegang peranan penting
bagi perkembangan ekonomi nasional. Peran perbankan sebagai lembaga
intermediasi dengan menjalankan dua fungsi utama yaitu menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan sebagai salah satu penggunaan dana bank.
Perkembangan perbankan di Indonesia sebelum krisis 1998 tidak diikuti dengan
berkembangannya sektor riil yang ada di Indonesia sehingga memunculkan
ketimpangan antara kedua sektor. Hal inilah yang menjadi penyebab munculnya
krisis moneter di Indonesia. Krisis ekonomi yang terjadi pada saat itu telah
mengakibatkan stabilitas sistem keuangan Indonesia terganggu. Indikator atau
tolok ukur yang menjadi acuan terganggunya stabilitas sistem keuangan terbagi
menjadi 2 yaitu mikroekonomi dan makroekonomi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi mikroekonomi salah satunya Loan deposit of ratio (LDR)
sedangkan makroekonomi antara lain tingkat inflasi, tingkat suku bunga, nilai
tukar, dan pertumbuhan ekonomi. Permasalahan yang menjadi perhatian utama
bagi perekonomian Indonesia yaitu keadaan makroekonomi yang sering
berfluktuatif. Fluktuatif ini kadang sangat berpengaruh besar terhadap keadaan
perekonomian misalnya keadaan inflasi dan pertumbuhan ekonomi pada
pertengahan tahun 1998 terlihat cukup besar yaitu hingga mencapai mencapai
77,54% sedangkan pada pertumbuhan ekonomi keadaannya hingga mencapai
minus 13,2. Kondisi ini tidak berlanjut pada inflasi dan pertumbuhan ekonomi
saja tetapi pada suku bunga, nilai tukar dan LDR yang sering berfluktuatif naik
atau turun. Oleh karena itu peran pemerintah dan Bank Indonesia sangat penting
dalam mengatasi probelm perekonomian.