Show simple item record

dc.contributor.authorSylvia Wardah
dc.date.accessioned2013-12-02T11:20:07Z
dc.date.available2013-12-02T11:20:07Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM081610101061
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2522
dc.description.abstractPerawatan saluran akar gigi meliputi tiga tahap penting yaitu preparasi, sterilisasi dan pengisian. Pada tahap preparasi selalu diikuti dengan irigasi saluran akar yang bertujuan untuk pengurangan jumlah mikroorganisme di dalam saluran akar. Larutan natrium hipoklorit (NaOCl) konsentrasi 2,5% merupakan salah satu bahan irigasi saluran akar yang sering dipakai oleh dokter gigi. Sifat NaOCl yang iritatif dapat menyebabkan kerusakan pada mukosa rongga mulut, sehingga diperlukan alternatif bahan irigasi yang lebih aman. Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) merupakan bahan alami yang mempunyai potensi sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar. Dimana kandungan bahan aktif di dalam daun sirih yaitu minyak atsiri mempunyai kemampuan daya anti bakteri. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control design. Sampel dibagi menjadi lima kelompok perlakuan yaitu kelompok ekstrak daun sirih hijau konsentrasi 100% (A1), konsentrasi 50% (A2), konsentrasi 25% (A3), konsentrasi 12,5% (A4), dan NaOCl 2,5% (B). 10 petridish yang berisi media BHI-A yang telah terinokulasi Streptococcus viridans diisi dengan bahan penelitian sesuai dengan kode kelompoknya. Seluruh petridish dimasukkan ke dalam desikator dan diinkubasi ke dalam incubator pada suhu 37 o C selama 24 jam. Setelah 24 jam, dilakukan pengamatan dan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong. Pengukuran dilakukan selama seminggu (hari-1, hari-3, hari-5, dan hari-7). Hasil penelitian selama seminggu menunjukkan bahwa diameter zona hambat dari yang terbesar ke terkecil adalah ekstrak daun sirih hijau konsentrasi 100%, 50%, NaOCl 2,5%, ekstrak sirih hijau konsentrasi 25%, konsentrasi 12,5%. Analisis data pada penelitian menggunakan uji statistik parametrik anova satu arah yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan diameter zona hambat yang signifikan. Kemudian dilanjutkan dengan uji tukey HSD yang menunjukkan bahwa diameter zona hambat antar kelompok kontrol positif dan kelompok ekstrak daun sirih hijau berbagai konsentrasi bervariasi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu (1) ekstrak daun sirih hijau mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus viridans; (2) konsentrasi minimal ekstrak daun sirih hijau dalam menghambat Streptococcus viridans adalah konsentrasi 12,5%, (3) daya antibakteri ekstrak daun sirih hijau konsentrasi 100% lebih besar dibandingkan dengan ekstrak daun sirih hijau konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, NaOCL 2,5% dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus viridans, (4) konsentrasi ekstrak daun sirih hijau yang setara dengan NaOCl 2,5% adalah ekstrak daun sirih hijau konsentrasi 25%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101061;
dc.subjectDAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) SEBAGAI BAHAN IRIGASI SALURAN AKAR TERHADAP Streptococcus viridansen_US
dc.titleDAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) SEBAGAI BAHAN IRIGASI SALURAN AKAR TERHADAP Streptococcus viridansen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record