dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan ketuntasan
hasil belajar siswa khususnya pada bidang studi fisika. Berdasarkan data observasi
awal di kelas VII B SMP Negeri 9 Jember Tahun Ajaran 2010/2011 menunjukkan
bahwa ketuntasan belajar fisika siswa masih rendah dan kurang dari Standar
Ketuntasan Minimal (SKM). Siswa dikatakan tuntas apabila telah memperoleh
nilai ≥ 65. Suatu kelas dinyatakan tuntas apabila terdapat minimal 85% telah
mencapai ketuntasan individual. Hal ini ditunjukan berdasarkan data kelas dari 30
siswa, sebanyak 11 siswa (39,29%) dinyatakan tuntas belajar dan mendapatkan
nilai ≥ 65 dan 17 siswa (60,71%) dinyatakan tidak tuntas dan mendapatkan nilai
<65. Selain itu, aktivitas siswa juga terlihat cenderung pasif, yaitu aktivitas
memperhatikan penjelasan guru sebesar 50,00% dan aktivitas bertanya sebesar
26,19%.
Salah satu model yang relevan dan media yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran fisika adalah model kooperatif tipe learning together disertai
wacana. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian tentang pembelajaran
fisika di kelas VII B, dengan tujuan sebagai berikut: (1) mendeskripsikan
penerapan Model Kooperatif Tipe Learning Together disertai Wacana dalam
meningkatkan aktivitas belajar fisika pada siswa Kelas VII B SMP Negeri 9
Jember; (2) mendeskripsikan penerapan Model Kooperatif Tipe Learning
Together disertai Wacana dalam meningkatkan ketuntasan hasil belajar fisika
pada siswa Kelas VII B SMP Negeri 9 Jember.
Model pembelajaran kooperatif Tipe Learning Together merupakan model
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama teman dalam kelompoknya untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang disajikan dalam bentuk wacana. Wacana yang disajikan ini
berisi tentang kejadian alam serta mengandung masalah untuk dipecahkan dengan
konsep-konsep fisika. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas,
dengan tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 9 Jember. Subyek
penelitian adalah siswa kelas VII B. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Persentase aktivitas digunakan untuk
menjawab rumusan masalah yang pertama, sedangkan untuk menjawab rumusan
masalah yang kedua menggunakan persentase ketuntasan belajar siswa.
Hasil analisis data observasi memperlihatkan bahwa aktivitas belajar siswa
pada siklus 1 secara klasikal mencapai 72,22% dan berada pada kategori aktif.
Pada siklus 2, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan yang ditunjukkan
dengan besarnya persentase secara klasikal menjadi 81,11% dan berada dalam
kategori sangat aktif. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada pembelajaran
siklus 1 sebesar 76,67%, dan pada siklus 2 sebesar 86,67%. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan ketuntasan hasil belajar fisika
siswa pada siklus 1 dan siklus 2 secara keseluruhan dikatakan telah mengalami
peningkatan.
Kesimpulan penelitian ini yaitu dengan penerapan model kooperatif tipe
learning together disertai wacana dapat meningkatkan aktivitas dan ketuntasan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika di kelas VII B SMP Negeri 9
Jember pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Penelitian ini terdiri dari dua
siklus. Pada siklus 1 diperoleh aktivitas belajar siswa sebesar 72,22% dan
meningkat pada siklus 2 menjadi 81,11%. Ketuntasan hasil belajar siswa secara
klasikal pada siklus 2 telah mencapai target yang ditentukan yaitu sebesar 86,67%.
Pada pembelajaran dengan model kooperatif tipe learning together disertai
wacana ini, siswa dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompoknya untuk
memahami materi yang diajarkan. Media wacana dibuat dengan mengunakan
kata-kata yang mudah dipahami dan disertai dengan gambar yang menunjang
materi pelajaran dapat membuat siswa lebih tertarik untuk membaca dan
memahami wacana. | en_US |