Show simple item record

dc.contributor.authorMuliatiningsih
dc.date.accessioned2014-01-27T04:44:47Z
dc.date.available2014-01-27T04:44:47Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM061520101028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25200
dc.description.abstractRINGKASAN Dampak Kerusakan Hutan Terhadap Kualitas Tanah dan Produktivitas Kopi Di Wilayah Silo Jember, Muliatiningsih, 061520101028. 2009 : 43 halaman : Program Studi Agronomi Pascasarjana Universitas Jember. Pertumbuhan dan produksi tanaman kopi sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim dan tanah. Perkembangan perkebunan disekitar kawasan hutan dimaksudkan untuk menjaga iklim mikro yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman sehingga diharapkan tanaman kopi dapat berproduksi dengan optimal. Kerusakan hutan tidak hanya berdampak pada perubahan iklim, tetapi juga mempengaruhi kualitas tanah. Di Kabupaten Jember, perkebunan kopi pada umumnya berada di sekitar kawasan hutan, sesuai dengan habitat asli tanaman tersebut. Hutan merupakan kawasan penyangga untuk lingkungan disekitarnya, terdapatnya tegakan pohon dapat menekan laju evaporasi dan mengurangi intensitas sinar matahari sehingga akan terbentuk iklim mikro yang sesuai bagi kehidupan tanaman dan mikroorganisme. Penetrasi akar tanaman ke dalam profil tanah dapat menciptakan lapisan tanah yang granuler sehingga memudahkan pertumbuhan akar tanaman serta mempengaruhi ketersediaan air dan udara tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak kerusakan hutan terhadap kualitas fisik dan produktivitas tanaman kopi pada agroekosistem yang berbeda. Penelitian ini mencakup penelitian di lapangan dan analisis di laboratorium. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada perkebunan kopi di Desa Sidomulyo dan Perkebunan kopi Garahan Kidul Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Analisis físika dan kimia tanah dilakukan di laboratorium Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Juni 2008 sampai dengan Oktober 2008. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei untuk pengambilan contoh tanah dan pengumpulan data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebun kopi yang kondisi hutan disekitarnya masih terjaga (KHB) mempunyai sifat fisik yang lebih baik dari kebun kopi yang kondisi hutan disekitarnya telah mengalami kerusakan (KHR) ix dengan nilai BV tanah 0,96%, porositas tanah 62,15%, dan tekstur tanah didominasi oleh fraksi pasir yaitu 56,47% . Sedangkan pada KHR nilai BV tanahnya yaitu 1,18%, porositas tanah 53,15%, dan kandungan fraksi liat yang lebih tinggi (26,01%). Tetapi kandungan C organik tanah pada dua lokasi tidak berbeda nyata, yaitu pada KHB sebesar 2,38% dan KHR sebesar 2,11%, yang dapat dikategorikan dalam harkat sedang. N total tanah pada KHB lebih rendah (0,05%) dari KHR (0,18%), Kapasitas Tukar Kation (KTK) pada KHB lebih rendah (9,86 me/100 g) dari KHR (14,05 me/100 g), dan pH tanah pada dua lokasi termasuk dalam kategori asam, yaitu pH tanah pada KHB sebesar 5,25 dan KHR sebesar 6,07). Produktivitas kopi pada dua lokasi penelitian berbeda tidak nyata, hal ini menunjukkan pengaruh hutan merupakan pengaruh dalam jangka panjang yang akan berdampak pada keberlanjutan dari suatu usaha pertanian.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061520101028;
dc.subjectKualitas Tanahen_US
dc.titleDampak Kerusakan Hutan Terhadap Kualitas Tanah dan Produktivitas Kopi Di Wilayah Silo Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record