DETEKSI BESI DENGAN REAGEN ALAMI: EKSTRAK KASAR BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.), KUBIS UNGU (Brassica oleracia L.), DAN PACAR AIR (Impatiens balsammina L.)
Abstract
Perkembangan industri di dunia semakin meningkat sehingga mengakibatkan
pemakaian bahan-bahan kimia turut meningkat. Salah satu zat kimia yang sering
dipergunakan dan mengakibatkan pencemaran lingkungan adalah besi (Fe). Analisis
ion besi(III) secara spektrofotometri umumnya menggunakan tiosianat dan asam
tioglikolat yang merupakan reagen kimia sintetik berbahaya dan sebagai zat
pencemar lingkungan sehingga tidak sesuai dengan prinsip Green chemistry.
Mengacu pada prinsip-prinsip Green chemistry, maka usaha untuk mengurangi
reagen sintetik perlu segera dilakukan. Salah satu alternatifnya menggunakan reagen
kimia alami seperti antosianin. Penelitian ini akan melakukan studi kelayakan
penggunaan reagen alami yang berasal dari ekstrak kasar bunga rosella, kubis ungu
dan pacar air untuk mendeteksi ion Fe(III). Proses interaksi didasari pada kemampuan
Fe(III) membentuk senyawa kompleks berwarna dengan antosianin yang dapat diukur
secara spektrofotometri.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui apakah ekstrak kasar bunga
rosella, kubis ungu, dan pacar air dapat mendeteksi secara spesifiik ion Fe(III), (2)
mengetahui apakah ekstrak kasar bunga rosella, kubis ungu dan pacar air memiliki
kondisi-kondisi tertentu seperti (inkubasi, kondisi penyimpanan dan lama
penyimpanan bahan) dalam reaksi untuk mendeteksi ion Fe(III), (3) mengetahui
apakah reaksi ekstrak kasar bunga rosella, kubis ungu dan pacar air dengan ion
Fe(III) memenuhi parameter analisa kimia seperti (linear range, limit deteksi,
selektivitas, sensitivitas dan reprodusibilitas).