Show simple item record

dc.contributor.authorSUPRIANIK
dc.date.accessioned2014-01-27T04:41:44Z
dc.date.available2014-01-27T04:41:44Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM100820201004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25190
dc.description.abstractPembangunan daerah umumnya difokuskan pada pembangunan ekonomi melalui upaya pertumbuhan ekonomi. Tapi kadang, menjadi dilemma antara menekankan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pendapatan. Pertumbuhan tinggi tidak memiliki jaminan bahwa ketidakseimbangan pendapatan akan rendah. Penelitian ini akan meneliti Kuznets uji hipotesis tentang hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan disparitas regional wilayah Eks-Karesidenan Besuki Jawa timur sebelum dan sesudah penerapan desentralisasi fiskal di indonesia. Dengan mengunakan metode deskriptif, hasil studi menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di wilayah Eks-Karesidenan Besuki sebelum dan sesudah desentralisasi fiskal selama 1996-2010 tidak jauh berbeda. Indeks Williamson digunakan untuk mengukur disparitas regional. penelitian indeks-williamson di wilayah Eks-Karesidenan Besuki Jawa Timur sebesar 0,258729002. Hal ini menunjukan bahwa pembangunan ekonomi antar kabupaten di wilayah EksKaresidenan Besuki merata. Berdasar tipology klassen, Jember tergolong daerah yang berkembang cepat, Bondowoso sebagai daerah relatif tertinggal, Situbondo sebagai daerah maju tetapi tertekan dan Banyuwangi sebagai daerah cepat maju dan cepat tumbuh. Kuznets hipotesis adalah efektif diterapkan di wilayah EksKaresidenan Besuki Jawa Timur.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100820201004;
dc.subjectANALISIS HIPOTESIS KUZNETS PADA PERTUMBUHAN EKONOMIen_US
dc.titleANALISIS HIPOTESIS KUZNETS PADA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DISPARITAS REGIONAL WILAYAH EKS-KARESIDENAN BESUKI JAWA TIMUR SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN DESENTRALISASI FISKAL DI INDONESIAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record