dc.description.abstract | ndonesia terus berusaha agar menjadi negara yang lebih maju, maka dari itu
negara ini terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan matematika
merupakan salah satu subyek yang penting didalamnya. Karena matematika oleh
sebagian masyarakat masih dianggap sulit maka pola pikir sulit harus diganti
matematika itu menyenangkan dan sangat berguna. Berdasarkan hasil wawancara
dengan guru matematika kelas VIII SMP Al-Furqan 1 diketahui bahwa siswa cukup
kesulitan dalam membayangkan antara kubus dan balok, begitu juga dalam
menggunakan rumus luas dan volumenya, serta siswa cenderung hanya diberikan
rumus namun tidak disertai penemuannya sehingga siswa cepat lupa dan kesulitan
menerapkan rumus dalam permasalahan. Diketahui juga bahwa aktivitas siswa
sebesar 65% dan ketuntasan hasil belajar yang dicapai sebesar 60% . Oleh karena itu,
digunakan Pembelajaran Kontekstual berbasis Pemecahan Masalah model Polya.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran kontekstual
berbasis pemecahan masalah model Polya, mengetahui aktivitas siswa, dan
menegetahui hasil belajar siswa. Pembelajaran kontekstual merupakan strategi
belajar menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian
sebenarnya. Sedangkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
diberikan yaitu dengan menerapkan pemecahan masalah model Polya yang terdiri dari memahami masalah, membuat rencana penyelesaian, melaksanakan rencana, dan
memeriksa hasil yang diperoleh.
Pada penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan
untuk menjelaskan tentang penerapan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual
dan menjelaskan tentang aktivitas siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu penelitian tindakan yang dilakukan
guru (peneliti) dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan
secara partisipatif untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran. Setelah pelaksanaan siklus I dan
dilakukan refleksi dari hasil yang diperoleh maka dilakukan perbaikan untuk siklus
II. Tahapan pembelajaran pada kedua siklus sama. Peningkatan hasil belajar siswa
dapat dilihat dari hasil data pada siklus I dan II.
Penganmbilan data dilaksanakan pada tanggal 18 April sampai 5 Mei 2011
dengan subjek penelitian siswa kelas VIIIA SMP Al-Furqan 1 Jember. Dari hasil
penelitian dapat diperoleh bahwa pembelajaran kontekstual berbasis pemecahan
masalah model Polya dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Aktivitas siswa
sebelum menerapkan pembelajaran kontekstual sebesar 65%, setelah pembelajaran
kontekstual siklus I sebesar 74,98%, dan setelah siklus II sebesar 83,32%. Jadi
terdapat peningkatan sebesar 9,98% dari sebelum penerapan pembelajaran
kontekstual ke pembelajaran kontekstual siklus I dan 8,34% dari siklus I ke siklus II.
Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum menerapkan pembelajaran sebesar 60%,
setelah pembelajaran siklus I sebesar 62,3%, dan setelah pembelajaran siklus II
sebesar 81,25%. Terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar dari sebelum
menerapkan pembelajaran kontekstual ke siklus I sebesar 2,3%. Setelah melakukan
refleksi dari siklus I dan dilakukan perbaikan perencanaan untuk siklus II terdapat
peningkatan hasil belajar sebesar 18,75% dari siklus I ke siklus II. | en_US |