Analisis Pergeseran Sektor Ekonomi Unggulan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jember
Abstract
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember pada tahun 2011 tercatat sebesar
7 persen. Hal itu dipengaruhi oleh adanya pertumbuhan masing-masing sektor
ekonomi yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sektor ekonomi
yang memberikan kontribusi paling besar adalah sektor pertanian. Sektor
pertanian masih menjadi sektor basis di Kabupaten Jember. Namun pertumbuhan
sektoralnya terus mengalami penurunan. Pertumbuhan sektoral yang paling
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember adalah
sektor perdagangan, hotel dan restoran. Angka pertumbuhannya mencapai 10,66
persen. Dari permasalahan tersebut terjadi pergeseran sektor ekonomi unggulan
yang semula sektor primer menjadi sektor tersier.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sektor apa saja yang
mempunyai keunggulan komparatif di Kabupaten Jember dengan menggunakan
analisis Location Quotient lalu untuk mengetahui pergeseran sektor ekonomi
unggulan digunakan analisis Shift Share Klasik dan Esteban Marquillas serta
untuk mengetahui rata-rata perubahan angka LQ, SS-klasik dan SS-EM
menggunakan analisis trend. Dengan data PDRB Kabupaten Jember dan Provinsi
Jawa Timur tahun 2000-2011 klasifikasi sembilan sektor ekonomi yang didapat
dari Badan Pusat Statistik.
Dari hasil analisis Location Quotient (LQ) didapat bahwa sektor yang
merupakan sektor basis adalah sektor pertanian yang terdiri dari subsektor
tanaman bahan makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan
dan hasilnya dan subsektor kehutanan; sektor pertambangan yang terdiri dari
subsektor penggalian; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang
terdiri dari subsektor bank dan sektor jasa-jasa dipengaruhi subsektor pemerintahan umum, subsektor sosial kemasyarakatan dan subsektor hiburan dan
rekreasi.
Berdasarkan analisis Shift Share Klasik, peningkatan PDRB Kabupaten
Jember dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu Regional Share yaitu dampak
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang memberikan dampak positif
pertumbuhan sebesar 11,8 miliar rupiah. Proportional Shift yaitu dampak bauran
industri memberikan pertumbuhan yang negatif bagi Kabupaten Jember yaitu 1,43
miliar rupiah. Sedangkan Differential Shift yaitu dampak keunggulan kompetitif
memberikan dampak pertumbuhan positif sebesar 2,28 miliar rupiah. Dengan
adanya analisis Shift Share Esteban Marquillas memunculkan keempat komponen
ekonomi yaitu Alocation Effect, dampak alokasi di Kabupaten Jember
memberikan dampak pertumbuhan negatif 9,44 miliar rupiah. Selain itu analisis
Shift Share Esteban Marquillas juga dapat mendeteksi sektor yang memiliki
keunggulan kompetitif dan spesialisasi. Adapun sektor yang mempunyai
keunggulan kompetitif dan spesialisasi adalah sektor pertanian, sektor industri
pengolahan dan sektor jasa-jasa.
Hasil analisis trend LQ, sektor yang mengalami trend positif atau
mengalami peningkatan adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan,
sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel
dan restoran. Trend SS-klasik dan SS-EM yang bernilai positif adalah trend
komponen regional share.