Pengaruh Penambahan Limbah Ampas Tebu, Kulit Kopi, dan Ampas Tahu sebagai Campuran Medium Tumbuh terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)
Abstract
Dewasa ini kebutuhan dan kesadaran masyarakat terhadap bahan makanan
bergizi semakin meningkat. Kondisi ini ditunjang pula dengan meningkatnya daya
beli masyarakat terhadap suatu produk pertanian seperti jamur tiram putih. Jamur
tiram putih merupakan jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi
dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya (Nunung, 2001). Disamping itu, dari
beberapa jenis jamur tiram yang ada, jamur tiram putihlah yang paling diminati oleh
konsumen (Wibowo, dalam Astuti, 2005).
Dalam produksi jamur tiram, salah satu faktor yang perlu diperhatikan yaitu
tersedianya substrat sederhana dan murah (Brock dan Michael, dalam Dewi, 2009).
Menurut Parlindungan (2000) pada umumnya substrat yang digunakan dalam
budidaya jamur tiram adalah serbuk gergaji. Akan timbul masalah apabila serbuk
gergaji sulit diperoleh di lokasi yang akan menjadi sasaran budidaya jamur tiram. Jika
bahan serbuk gergaji sulit diperoleh, maka dapat dicari substrat alternatif sebagai
campuran dalam medium pertumbuhan jamur tiram, yaitu menggunakan bahan-bahan
limbah organik yang juga memiliki nutrisi penting dalam pertumbuhan jamur,
diantaranya limbah ampas tebu, limbah kulit kopi, dan limbah ampas tahu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah
ampas tebu, limbah kulit kopi, dan limbah ampas tahu sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih. Penelitian ini merupakan penelitian
yang disusun dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 1 faktor
dengan 3 ulangan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan
penambahan limbah ampas tebu memberikan pengaruh yang paling baik dalam
meningkatkan pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih dengan peningkatan berat
produksi sebesar 522,63 g dan jumlah produksi sebesar 124,40 buah. Diikuti
perlakuan penambahan kulit kopi, serbuk gergaji dan ampas tahu dengan berat
produksi sebesar 405,79 g, 358,89 g dan 267,37 g serta jumlah produksi sebesar
90,84 buah, 72,66 buah, dan 50,98 buah..