EFEKTIFITAS METODE RUNGE-KUTTA ORDER LIMA UNTUK MENYELESAIKAN MODEL PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA (FLU BURUNG)
Abstract
Hasil programming dari metode Runge-Kutta order lima berupa data dan
grafik perkiraan jumlah populasi manusia dan unggas berdasarkan model penyebaran
virus Avian Influenza. Format programming dijalankan terhadap data
kasus penyebaran virus Avian Influenza di Kabupaten Jember, sebab Jember
merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang terkena dampak dari
penyebaran virus Avian Influenza. Data yang didapatkan tersebut berupa data
sekunder yang telah peneliti kaji. Hasil dari simulasi tersebut menunjukkan
bahwa populasi manusia dan unggas yang terinveksi mengalami dinamika
sebelum akhirnya mencapai kondisi yang stabil. Sedangkan untuk populasi
manusia dan unggas yang sehat cenderung mengalami kenaikan dan kemudian
beranjak pula mencapai kestabilan.
Konvergensi metode Runge-Kutta order lima dan metode Runge-Kutta
order empat dapat dikatakan baik karena error (kesalahan) yang dihasilkan semakin
menurun untuk setiap iterasi. Untuk nilai toleransi 10¡2 dan 10¡4 menunjukkan
metode Runge-Kutta order lima lebih cepat mencapai konvergen
dibandingkan dengan metode Runge-Kutta order empat dalam menyelesaikan
model penyebaran virusAvian Influenza (flu burung). Dengan demikian, metode
Runge-Kutta order lima lebih efektif dibandingkan dengan metode Runge-
Kutta order empat. Namun, pengambilan tetapan yang berbeda pada formula
metode Runge-Kutta order lima ternyata mempengaruhi jumlah iterasi yang
dibutuhkan untuk mencapai derajat ketelitian. Dalam hal ini, peneliti menemukan
formula numerik metode Runge-Kutta order lima yang ternyata tidak
lebih efektif dibandingkan dengan metode Runge-Kutta order empat. Dengan
demikian, pengambilan koefisien dan tetapan unik pada metode Runge-Kutta
order lima sangat berpengaruh terhadap proses eksekusi.