dc.description.abstract | Pelaksanaan pembelajaran terkadang mengacuhkan sisi kritis siswa yang
secara alamiah dimiliki. Keadaan demikian berakibat pada rasa enggan dan malas
untuk bertanya dan rendahnya semangat belajar siswa. Penerapan model
pembelajaran kooperatif dengan pendekatan problem posing adalah pendekatan
pembelajaran yang memacu perhatian siswa dalam pelajaran agar dapat mengajukan
pertanyaan. Pertanyaan yang berkualitas hanya mungkin dapat diajukan dan
diselesaikan oleh siswa yang mempunyai perhatian sungguh-sungguh terhadap
pelajaran matematika. Penerapan model pembelajaran kooperatif diharapkan mampu
menyokong pendekatan problem posing, karena dengan berkelompok kemampuan
siswa dalam mengajukan pertanyaan akan lebih sempurna, baik dari aspek tingkat
keterselesaian maupun kandungan informasinya. Permasalahan dalam penelitian ini
adalah: 1) bagaimanakah aktivitas belajar siswa pada penerapan model pembelajaran
kooperatif dengan pendekatan problem posing; 2) apakah ada penigkatan hasil belajar
siswa; dan 3) bagaimanakah ketuntasan hasil belajar siswa kelas VII MTs Sunan
Ampel Sukorambi Jember.
Pengumpulan data ini dilakukan di MTs Sunan Ampel Sukorambi Jember
pada tanggal 9, 14, 16, dan 21 November 2009. Subyek dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas VII MTs Sunan Ampel Sukorambi Jember tahun ajaran
2009/2010. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif,
sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah metode dokumentasi, metode observasi, metode tes, dan
metode wawancara. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung, kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami materi,
dan nilai tes siswa.
Hasil yang diperoleh dari wawancara dengan siswa, bahwa penerapan
pembelajaran diterima secara baik dan partisipatif. Aktivitas siswa pada model
pembelajaran kooperatif dengan pendekatan problem posing mengalami peningkatan
dari siklus pertama ke siklus kedua, sedangkan peningkatan aktivitas tertinggi pada
aktivitas pengumpulan tugas kelompok.
Persentase aktivitas siswa secara klasikal diperoleh siklus I sebesar 84,50%
dan siklus II sebesar 88,84% berada pada kategori baik. Persentase ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal siklus I 77,50% dan siklus II 87,50% mengalami
peningkatan. Setiap siswa rata-rata meningkat hasil belajarnya dari siklus I ke siklus
II sebesar 10%.
Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember. | en_US |