PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN DI LINGKUNGAN SMPN 2 JEMBER
Abstract
Kebisingan lalu lintas yang tinggi dan dalam waktu yang cukup lama akan
menimbulkan ketidaknyamanan dan membuat lingkungan sekitar menjadi terganggu.
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam
tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan. Kebisingan dapat memberikan pengaruh buruk bagi
seseorang yang terpapar kebisingan tersebut, seperti gangguan fisiologis, gangguan
psikologis, gangguan saat berkomunikasi dan ketulian. Paparan tingkat kebisingan
yang dapat ditolerir oleh seseorang tergantung dari kegiatan apa yang dilakukan oleh
orang yang terpapar tersebut. Misalnya seseorang yang sedang melakukan belajar
mengajar dan seseorang yang sedang melakukan kegiatan beribadah akan merasa
terganggu dengan kebisingan yang rendah sekalipun. Efek kebisingan yang terpapar
pada siswa yang sedang belajar mengakibatkan penurunan pada kinerja belajar siswa,
terutama dalam belajar membaca misalnya gangguan konsentrai saat membaca.
Penelitian yang dilaksanakan di lingkungan SMPN 2 Jember ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat kebisingan yang diterima oleh lingkungan sekolah yang
diakibatkan dari kebisingan lalu lintas jalan raya. Dengan mengukur tingkat
kebisingan pada tiga lokasi di lingkungan SMPN 2 Jember yaitu lokasi 1 pada ruang
1, lokasi 2 pada ruang 2 yang mewakili ruang 2, 3 dan 4, lokasi 3 pada ruang 43 yang
mewakili ruang 42 dan 43 dengan masing-masing lokasi dibagi menjadi tiga titik
pengambilan data. Untuk pengambilan data pembanding, yaitu banyaknya jumlah
kendaraan dilakukan dengan menghitung langsung jumlah kendaraan yang melewati
jalan raya lingkungan sekolah. Menggunakan data pembanding, karena sumber
kebisingan yang diukur adalah sumber kebisingan lalu lintas jalan raya. Besar jumlahkendaraan tersebut digunakan sebagai acuan bahwa kebisingan yang dihasilkan pada
setiap jamnya dapat mendekati atau hampir sama antara jam pertama, kedua dan jam
berikutnya. Besar jumlah kendaraan pada setiap jamnya rata-rata 10.711 kendaraan.
Hasil dari pengambilan data tingkat kebisingan di semua lokasi kemudian dihitung
dan digrafikkan serta dianalisis.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, di lingkungan kelas yang
berdekatan dengan jalan raya di SMPN 2 Jember, dapat disimpulkan bahwa sumber
bunyi yang dihasilkan dari jalan raya tersebut terutama dari kendaraan bermotor yang
melintas di sekitarnya. Kebisingan dari kendaraan bermotor tersebut, memberikan
konstribusi besar pada kebisingan yang diterima oleh SMPN 2 Jember. Tingkat
kebisingan terendah rata-rata di tiga lokasi pengambilan data, masing-masing adalah
sebesar 66,61 dB untuk lokasi 1, lokasi 2 sebesar 69,60 dB dan lokasi 3 sebesar 73,40
dB. Kebisingan terendah pada semua lokasi tersebut, telah melebihi standar yang
ditentukan oleh keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup yaitu sebesar 55 dB,
sehingga perlu dilakukan penanganan.