Analisis Tambahan Modal Kerja Untuk Merealisasikan Peningkatan Penjualan Pada UD. Bima Kedunggebang BanyuwangI
Abstract
RINGKASAN
Analisis Tambahan Modal Kerja Untuk Merealisasikan Peningkatan
Penjualan Pada UD. Bima Kedunggebang Banyuwangi: Nina Depin,
070810201177, 2011, 55 halaman, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Jember.
Modal kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
melaksanakan sebuah operasional perusahaan. Modal kerja yang dikeluarkan
diharapkan akan dapat kembali lagi masuk kedalam perusahaan dalam jangka waktu
tertentu. Semakin besarnya permintaan terhadap produk yang diproduksi suatu
perusahaan maka perusahaan perlu untuk mengadakan perluasan pasar yang akan
mengakibatkan jumlah modal kerja yang dibutuhkan meningkat pula. Hal ini yang
melandasi penulis untuk mengambil judul “Analisis Tambahan Modal Kerja
Untuk Merealisasikan Peningkatan Penjualan Pada UD. Bima Kedunggebang
Banyuwangi.”
Penelitian ini dilakukan pada UD. Bima yang malakukan kegiatan
produksi genteng dalam kegiatan produksinya setiap hari. Data yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan data primer yang diambil langsung data historis
dari perusahaan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010. Data historis tersebut
berupa data volume penjualan, tingkat produksi, tingkat persediaan barang, harga
bahan baku, laporan keuangan yang meliputi harga pokok penjualan, neraca, dan
laporan rugi laba, serta biaya-biaya lainnya.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode persentase penjualan (Waston dan Copeland, 2003:294). Dimana sebelum
menghitung tambahan modal kerja dengan menggunakan metode persentase
penjualan, terlebih dahulu menghitung jumlah penjualan yang terjadi pada tahun
penelitian menggunakan metode least square. Selanjutnya hasil dari perhitungan
penjualan menggunakan metode least square akan digunakan untuk menghitung
besarnya tambahan modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa besarnya tambahan modal kerja yang diperlukan
dipengaruhi besarnya jumlah produksi yang dilakukan oleh perusahaan dan
ix
besarnya biaya-biaya yang terjadi selama proses produksi, baik biaya bahan baku
maupun biaya listrik, air, dan telepon, serta biaya-biaya lainnya. Dapat
disimpulkan bahwa tambahan modal kerja yang diperlukan perusahaan seiring
dengan adanya perubahan dalam jumlah produksi dan biaya-biaya yang
digunakan semakin besar.