Show simple item record

dc.contributor.authorSANTOSO, Tri Muji
dc.date.accessioned2014-01-27T01:03:50Z
dc.date.available2014-01-27T01:03:50Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nim062210101075
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24755
dc.description.abstractRINGKASAN Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Kangkung (Ipomoea aquaitica Forsk.) pada Mencit Diabetes Akibat Induksi Aloksan; Tri Muji Santoso, 062210101075; 2011: 38 halaman; Fakultas Farmasi Universitas Jember. Perubahan gaya hidup di masyarakat yang terjadi beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya perubahan pola makan dari makanan tradisional menjadi makanan cepat saji (fast food). Hal ini dihubungkan oleh para ahli kesehatan dengan timbulnya berbagai macam penyakit, salah satunya adalah diabetes mellitus (DM). DM merupakan sekumpulan gejala yang timbul pada seseorang, ditandai dengan kadar glukosa yang melebihi nilai normal (hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Hiperglikemia yang berlangsung menahun dapat memberikan komplikasi kronik pada beberapa organ tubuh. Beberapa obat antidiabetik oral (obat sintetis) memiliki efek samping yang merugikan, antara lain hipoglikemia, gangguan pada saluran cerna, dan reaksi alergi kulit. Oleh karena itu, masyarakat selalu berupaya untuk mencari alternatif pengobatan lain misalnya pengobatan dengan bahan alam. Salah satu tanaman yang diduga memiliki aktivitas sebagai antidiabetes adalah kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun kangkung dengan berbagai dosis, menentukan apakah terdapat perbedaan aktivitas antidiabetes pada berbagai rentang dosis dan perbedaannya dengan kontrol positif (glibenklamid). Pengujian aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun kangkung dalam penelitian ini menggunakan hewan coba yang sengaja dibuat DM melalui pemberian diabetogen yaitu aloksan. Hewan coba yang digunakan adalah mencit jantan Galur Balb-C. Penelitian menggunakan 25 ekor mencit dan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan (masing-masing kelompok perlakuan 5 ekor mencit). Mencit dibuat dalam keadaan diabetes dengan memberikan aloksan secara intraperitoneal. Tiga hari setelah diinduksi aloksan dilakukan pengukuran kadar glukosa dalam darah, kemudian mencit yang diabetes diberi perlakuan sesuai masing-masing kelompok. Hewan coba dikatakan diabetes jika kadar glukosa darahnya lebih dari kadar glukosa normal mencit yaitu 176 mg/dL. Hari ke-7 dan ke-15 setelah perlakuan juga dilakukan pengukuran kadar glukosa dalam darah. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan alat GlucoDr TM blood glucose meter AGM-2200. Untuk mengetahui seberapa besar aktivitas antidiabetes dari ekstrak etanol daun kangkung maka perlu dilakukan perhitungan persentase penurunan kadar glukosa darah hewan coba. Rata-rata persentase penurunan kadar glukosa darah pada kontrol positif dan kontrol negatif yaitu masing-masing 42,19% dan 6,05%, sedangkan penurunan kadar glukosa darah pada hewan coba yang diberi ekstrak etanol daun kangkung dosis 1,5 g/kgBB; 3 g/kgBB; dan 4,5 g/kgBB yaitu masing-masing 30,87%; 39,22%; 52,08%. Berdasarkan analisis menggunakan one way Anova dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Different (LSD) menunjukkan bahwa kelompok hewan coba yang diberi ekstrak etanol daun kangkung dengan dosis 4,5 g/kgBB dan 3 g/kgBB memiliki perbedaan bermakna dengan kelompok hewan coba yang diberi ekstrak etanol daun kangkung dosis 1,5 g/kgBB, sedangkan kelompok hewan coba yang diberi kontrol positif tidak memiliki perbedaan bermakna dengan kelompok hewan coba yang diberi ekstrak etanol daun kangkung dengan dosis 4,5 g/kgBB; 3 g/kgBB; dan 1,5 g/kgBB. Namun, kelompok hewan coba yang diberi kontrol positif dan ekstrak etanol daun kangkung dengan berbagai dosis memiliki perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak etanol daun kangkung dengan dosis 4,5 g/kgBB, 3 g/kgBB, dan 1,5 g/kgBB memiliki aktivitas antidiabetes yang sebanding dengan kontrol positif. Senyawa aktif yang diduga memiliki aktivitas sebagai antidiabetes adalah flavonoid, polifenol dan alkaloid. Tetapi untuk membuktikan aktivitasnya, diperlukan penelitian yang lebih lanjut menggunakan fraksi ataupun isolat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062210101075;
dc.subjectAntidiabetesen_US
dc.titleUji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Kangkung (Ipomoea Aquaitica Forsk.) pada Mencit Diabetes Akibat Induksi Aloksanen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record