dc.contributor.author | Puji Wahono | |
dc.contributor.author | Djoko Poernomo | |
dc.contributor.author | Ika Sisbintari | |
dc.date.accessioned | 2013-12-02T09:47:50Z | |
dc.date.available | 2013-12-02T09:47:50Z | |
dc.date.issued | 2013-12-02 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2467 | |
dc.description | Info lebih lanjut hub:
Lembaga Penelitian Universitas Jember
Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818 | en_US |
dc.description.abstract | Batik adalah salah satu produk kreatif warisan nenek moyamg bangsa Indonesia yang sudah dikenal oleh dunia internasional semenjak dahulu kala. Batik bagi Indosesia dapat dikatan menjadi salah satu atribut kepribadian bangsa Indonesia karena diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, yang dalam proses pembuatannya melibatkan seluruh karsa dan rasa sehingga melekat dalam jati diri bangsa Indonesia.
Perkembangan batik di Indonesia kian pesat setelah ada pengakuan dunia melalui UNESCO pada tahun 2008 bahwa batik merupakan warisan dunia. Dewasa ini, pemerintah telah memberlakukan peraturan (pemerintah pusat dan daerah) yang menetapkan semua instansi pemerintah diwajibkan menggunakan pakaian batik pada hari Kamis dan Jum’at. Hal ini menyebabkan industri batik semakin mempunyai prospek yang cemerlang.
Penelitian proses penciptaan pengetahuan perusahaan-perusahaan batik di tiga daerah industri penghasil batik khas Jawa Timur, yakni Tuban (dikenal dengan batik ”gedog), Bangkalan (dikenal dengan batik ”madura”), dan Banyuwangi ( dikenal dengan batik ”gajah oling”) sangat penting dilakukan. Tanpa penciptaan pengetahuan dan inovasi sebagai sumber keunggulan bersaing maka dapat dipastikan perusahaan batik akan gulung tikar.
Kata kunci : inovasi,industri batik | en_US |
dc.description.sponsorship | Fundamental-2010 | en_US |
dc.publisher | FISIP'10 | en_US |
dc.subject | inovasi | en_US |
dc.subject | industri batik | en_US |
dc.title | Knowledge Creation Industri Batik Khas Jawa Timur Di Bangkalan, Tuban Dan Banyuwangi | en_US |