PREVALENSI EKTOPARASIT PADA ITIK JAWA (Anas javanica) DI DESA GLAGAHWERO KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBER
Abstract
Itik merupakan ternak yang memiliki potensi untuk memenuhi sumber
protein pada makanan manusia (Akhadiarto, 2003). Kendala yang dihadapi oleh
peternak itik adalah serangan dari penyakit yang berasal dari virus, bakteri, jamur,
dan ektoparasit (Yoriyo et al., 2008). Salah satu ektoparasit yang menyerang itik
adalah kutu dan tungau. Martawijaya menyatakan bahwa kutu dan tungau dapat
menyebabkan kerontokan bulu yang tidak merata, pertumbuhan yang lambat, dan
dapat menurunkan produksi telur dan daging pada itik (Hadi dan Soviana, 2000).
Penelitian ini bertujuan untuk megetahui jenis ektoparasit apa saja yang
terdapat pada itik Jawa (Anas javanica), mengetahui rasio pada masing-masing
jenis ektoparasit, dan mengetahui pemilihan habitat pada itik Jawa (Anas
javanica). Penelitian dilakukan dengan tahap-tahap yaitu: pengambilan 6 sempel
itik Jawa (Anas javanica) betina di Desa Glagahwero Dusun Krajan Kecamatan
Kalisat. Penyembelihan itik dan tubuh itik dibagi menjadi lima bagian yaitu
kepala-leher, ventral, dorsal, sayap, dan ekor. Pengkoleksian ektoparasit yang
terdapat pada setiap bagian tubuh itik. Identifikasi dan menghitung jumlah jenis
kutu maupun tungau yang terdapat pada setiap bagian tubuh itik.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini, terdapat dua jenis kutu yaitu
Menopon gallinae dan Anaticola sp. sedangkan tungau yang ditemukan adalah
Dermanyssus sp. Kutu yang paling banyak ditemukan adalah Menopon gallinae
yaitu 74,65 %. Kutu Menopon gallinae paling banyak ditemukan di bagian ventral
yaitu 37,13 %, Anaticola sp. paling banyak ditemukan di bagian sayap yaitu 59,09
%, dan Dermanyssus sp. paling banyak ditemukan di bagian ventral yaitu 75 %.