meningkatkan aktivitas ketuntansan hasil belajar fisika
Abstract
Data hasil observasi proses pembelajaran fisika di kelas VIIIB SMPN 1
Sukapura Tahun ajaran 2009/2010 pada tanggal 25 Oktober 2009 dan wawancara
dengan guru mata pelajaran IPA menunjukkan bahwa prestasi belajar fisika masih
rendah, mengingat Standar Ketuntasan Minimal (SKM) yang harus dicapai siswa
agar dapat dikatakan tuntas dalam mengikuti pembelajaran adalah nilai ≥60.
Berdasarkan hasil observasi diketahui data kelas VIIIB yang terdiri 36 orang siswa,
sebanyak 12 orang siswa (33.33%) dinyatakan tuntas belajar dan mendapatkan nilai
≥60 dan 24 siswa (66.67%) dinyatakan tidak tuntas dan mendapatkan nilai<60. Selain
itu, aktivitas siswa yang terlihat cenderung pasif dan kurang memperhatikan
penjelasan guru sehingga guru perlu mengadakan pembelajaran dengan model
pembelajaran fisika yang efektif dan menyenangkan bagi siswa khususnya yang dapat
membantu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika. Model pembelajaran
Inkuiri merupakan salah satu dari beberapa macam model pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran fisika. Model
pembelajaran Inkuiri terdiri atas lima tahap pembelajaran. Yaitu 1) Merumuskan
Masalah; 2) Merumuskan Hipotesis; 3) Mengumpulkan data; 4) Menguji
Hipotesis; 5) Merumuskan kesimpulan. Rumusan masalah dari penelitian ini
adalah: (1) Bagaimana peningkatan aktivitas belajar Fisika siswa melalui model
pembelajaran Inkuiri pada kelas VIIIB di SMPN 1 Sukapura? (2) Bagaimana
peningkatan ketuntasan hasil belajar Fisika menggunakan model Pembelajaran
Inkuiri pada siswa kelas VIIIB SMPN 1 Sukapura?
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan tempat
penelitian dilaksanakan di SMPN 1 Sukapura. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIB. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara,
tes, dan dokumentasi. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama digunakan
teknik persentase aktivitas dan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua
digunakan teknik persentase ketuntasan belajar siswa.
Berdasarkan analisis data diperoleh persentase aktivitas siswa pada Pra-siklus
35,92%, Siklus I meningkat sebesar 58,70%, Siklus II meningkat sebesar 75,73% dan
pada Siklus III meningkat sebesar 81,48%, yang termasuk pada kriteria aktivitas
siswa sangat aktif. Analisis data ketuntasan belajar siswa menggunakan rumus
persentase ketuntasan belajar pada pembelajaran Pra-siklus diperoleh ketuntasan
klasikal sebesar 38,88%, pada Siklus I diperoleh ketuntasan secara klasikal sebesar
61,12%, pada Siklus II diperoleh ketuntasan secara klasikal sebesar 80,58% dan pada
siklus III diperoleh sebesar 86,12% ketuntasan secara klasikal. Kesimpulan penelitian
ini adalah: (1) Ada peningkatan aktivitas belajar siswa menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas VIIIB SMPN 1 Sukapura. (2) Penerapan
Model Pembelajaran Inkuiri juga dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa
Kelas VIIIB SMPN 1 Sukapura.