dc.description.abstract | onggol pisang adalah pangkal batang yang berbentuk bulat dan besar
terletak di bawah permukaan tanah dan mempunyai beberapa mata (pink eye)ebagai
cikal bakal anakan dan merupakan tempat melekatnya akar. Adanya bonggol pisang
ini berkaitan dengan upaya diversifikasi pangan yang dapat membantu permasalahan
pangan dan gizi yang kompleks di Indonesia yaitu masalah kelaparan dan gizi kurang.
Oleh karena itu bonggol pisang dapat dijadikan alternatif sumber karbohidrat dan
serat pangan serta diolah menjadi produk olahan makanan seperti kue prol yang
merupakan jajanan oleh-oleh khas Jember. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh penambahan tepung terigu terhadap daya terima, kadar karbohidrat dan
kadar serat kue prol bonggol pisang.
Penelitian ini menggunakan metode rancangan Quasi Eksperimental dengan
bentuk desain Randomized Control Group Only Design. Jumlah satuan unit
percobaan sebanyak 4 taraf perlakuan dengan masing-masing perlakuan diulang
sebanyak 3 replikasi, dalam penelitian ini sebanyak 12 unit percobaan. Beda antar
perlakuan diuji pada taraf 5% menggunakan uji SPSS analisis Friedman untuk
mengetahui apakah ada perbedaan penambahan tepung terigu terhadap daya terima,
kadar karbohidrat dan serat pada kue prol bonggol pisang dengan taraf perlakuan
yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil analisis uji Friedman dengan tingkat signifikansi (α) sebesar
0,05 menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan kadar karbohidrat
dan kadar serat tanpa atau dengan penambahan tepung terigu kue prol bonggol pisang
dengan value (0,00) < 0,05. Sedangkan untuk hasil analisis daya terima terhadap rasa
x
p (0,00), warna p (0,00), aroma p (0,036) dan tekstur p (0,00) dengan tingkat
signifikansi α=0,05 dapat diketahui < α (0,05) sehingga dapat dijelaskan bahwa ada
perbedaan yang signifikan penambahan tepung terigu terhadap daya terima rasa,
warna, aroma dan tekstur kue prol bonggol pisang.
Berdasarkan rata-rata penilaian Hedonic Scale Test, bahwa rasa, aroma dan
tekstur yang disukai oleh panelis adalah perlakuan penambahan tepung terigu 30%
(P3) sedangkan penilaian panelis terhadap warna kue prol bonggol pisang adalah
pada perlakuan tanpa penambahan tepung terigu (P0). Kadar karbohidrat kue prol
bonggol pisang mengalami peningkatan yang dipengaruhi oleh proporsi penambahan
tepung terigu. Persentase tertinggi kadar karbohidrat kue prol bonggol pisang terjadi
pada perlakuan penambahan tepung terigu 30%(P3) yaitu sebesar 26,9%, sedangkan
pada kadar serat mengalami penurunan akibat perlakuan penambahan tepung terigu
30%(P3) dengan persentase sebesar 5,2%. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa
proporsi penambahan tepung terigu yang tepat dalam pembuatan kue prol bonggol
pisang adalah dengan perlakuan penambahan tepung terigu 30%(P3). | en_US |