dc.description.abstract | Penyakit gigi dan mulut di Indonesia merupakan masalah utama dan diderita
oleh 90% penduduk. Penyakit gigi dan mulut yang banyak ditemukan di masyarakat
diantaranya adalah periodontitis. Bakteri gram negatif anaerob yang menyebabkan
terjadinya periodontitis salah satunya adalah porphyromonas gingivalis yang dapat
menyebabkan aktifitas keradangan. Porphyromonas gingivalis dapat dideteksi pada
plak gigi dan permukaan akar gigi, serta memiliki aktifitas biologis yang berperan
pada patogenesis penyakit periodontal. Probiotik merupakan mikroorganisme hidup
yang bersifat menguntungkan bagi yang mengkonsumsinya melalui penyeimbangan
mikroflora sistem pencernaan. Bakteri probiotik mampu menstimulasi sistem imun
dengan meningkatkan produksi antibodi secara lokal maupun sistemik. Probiotik
Lactobacillus sp. sangat berguna dalam mengurangi inflamasi gingiva dan sejumlah
bakteri gram negatif, termasuk Porphyromonas gingivalis pada saliva dan plak
subgingiva. Oleh Karen itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian probiotik terhadap jumlah sel limfosit pada tikus wistar setelah diinduksi
Porphyromonas gingivalis.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember. Jumlah sampel yang digunakan adalah 32 ekor tikus wistar
jantan, yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok I (8 ekor) merupakan kelompok
kontrol yang tidak diberi perlakuan. Kelompok II (8 ekor) merupakan kelompok
perlakuan yang diberi induksi Porphyromonas gingivalis selama 5 hari dan tidak
diberi suntikan bakteri probiotik. Kelompok III (8 ekor) merupakan kelompok yang
diinduksi Porphyromonas gingivalis dan diberikan suntikan bakteri probiotik
bersama-sama mulai awal selama 5 hari, sedangkan kelompok IV (8 ekor) merupakan
kelompok yang diinduksi Porphyromonas gingivalis selama 5 hari kemudian dilanjutkan dengan suntikan bakteri probiotik selama 5 hari berikutnya. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji
Tukey HSD. Jumlah sel limfosit dihitung dengan bantuan mikroskop cahaya dengan
pembesaran 1000x pada 3 slide dari masing-masing ulangan dan pengecatan limfosit
menngunakan pengecatan HE.
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa jumlah sel limfosit terendah adalah
pada kelompok II sebesar 8,04; kemudian berturut-turut kelompok IV sebesar 9,15,
kelompok III sebesar 10,33, dan pada kelompok I sebesar 12,51. Hasil uji statistik
menunjukkan adanya perbedaan signifikan rerata jumlah sel limfosit pada masingmasing
kelompok perlakuan. Hasil analisis one way ANOVA menunjukkan adanya
perbedaan dari tiap-tiap kelompok. Akan tetapi hasil uji Tukey HSD yang
menunjukkan perbedaan (p<0,05) pada kelompok II dan kelompok IV dan juga pada
kelompok III dan kelompok IV.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
pemberian probiotik L.casei mempunyai pengaruh terhadap peningkatan jumlah sel
limfosit gingiva tikus wistar jantan yang sebelumnya diinduksi Porphyromonas
gingivalis, pengaruh tersebut lebih efektif pada kelompok yang induksi
Porphyromonas gingivalis selama 5 hari dan dilanjutkan L.casei 5 hari secara
bersamaan. | en_US |