TOTAL VERTEX IRREGULARITY STRENGTH DARI GABUNGAN GRAF CY CLE DAN GABUNGAN GRAF STAR
View/ Open
Date
2014-01-26Author
mengetahui cara penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional, dan mengetahui tumbuhan apa saja yang berpotensi untuk dilakukan uji bioaktivitas yang lebih mendalam. Pada penelitian ini terinventarisir 157 spesies tumbuhan, 3 spesies hewan, dan 11 bahan mineral yang digunakan sebagai obat tradisional dan 68 jenis penyakit dalam 23 kategori penyakit yang diobati dengan menggunakan obat tradisional oleh masyarakat di sekitar Taman Nasional Meru Betiri. Didapatkan juga 209 resep tradisional yang dimanfaatkan untuk pengobatan. Bahan obat dapat dipakai secara tunggal maupun dibuat ramuan untuk mengobati suatu penyakit tertentu. Dari tabel Use Value kunyit (Curcuma domectica Val) mempunyai persentase tinggi (60%), temulawak (Curcuma xanthorhiza L.) (51%), daun sirih (Piper betle L.) (48%), Jahe (Zingiber officinale Roscoe) (45%). Berdasarkan Informant Concencus Factor dan Use Value, terdapat 11 spesies tumbuhan untuk mengobati 10 jenis penyakit yang berpotensi untuk dilakukan uji bioaktivitas lebih mendalam dari masyarakat sekitar Taman Nasional Meru Betiri. Spesies tumbuhan yang digunakan untuk mengobati jenis penyakit: kunyit (Curcuma domectica Val) untuk pengobatan diare, Temulawak (Curcuma xanthorhiza L.) untuk pengobatan liver, pegel linu dan maagh, Sirih (Piper betle L.) untuk pengobatan melepaskan tali pusar dan bau badan, Jahe (Zingiber officinale Roscoe.) untuk pengobatan asam urat, pegel linu dan penambah stamina, Kencur (Kaempferia galanga L.) untuk pengobatan pegel linu, Meniran (Phyllanthus niruri L) untuk pengobatan asam urat, Lempuyang (Zingiber zerumbet) untuk penambah stamina, Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) untuk penambah stamina, Jambu Biji (Psidium guajava) untuk pengobatan diare, Belimbing Wuluh (Averhoa bilimbi Linn.) untuk pengobatan batuk (Dewasa), Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) untuk pengobatan gatal-gatal.
Metadata
Show full item recordAbstract
Graf Cycle adalah graf G yang setiap titiknya memiliki derajat dua, sehingga
jumlah titik dan sisinya sama. Graf Cycle dinotasikan dengan C
, dimana
n adalah jumlah titik atau jumlah sisinya dengan n ¸ 3. Gabungan graf
Cycle disimbolkan dengan
S
. Graf (Star) adalah graf yang terdiri dari n
sisi dan n + 1 titik, dimana satu titik sebagai titik pusat yang berderajat n dan
s
C
n
n titik yang lain sebagai titik akhir atau titik pendant, yaitu titik yang berderajat
1. Gabungan graf Star disimbolkan dengan
S
. Total Vertex Irregularity
Strength dari graf G yang dinotasikan dengan tvs(G) adalah label (nilai bilangan
bulat positif) terbesar pada himpunan titik dan sisi dari suatu graf G yang
minimum. Dalam penelitian ini akan diinvestigasi pelabelan total titik irregular
pada gabungan graf Cycle baik yang isomorfis maupun yang non-isomoris
dan gabungan graf Star baik yang isomorfis maupun yang non-isomorfis dengan
mencari nilai tvs-nya. Permasalahannya adalah bagaimana melabeli graf
tersebut sedemikian hingga bilangan bulat positif terbesar yang dijadikan label
adalah yang terkecil dan nilai total titiknya berbeda. Penelitian dibatasi pada
gabungan sebanyak s graf Cycle C
n
s
S
n
yang isomorfis maupun non-isomorfis
dan s graf Star S
n
yang isomorfis dan non-isomorfis. Tujuan penelitian un-
tuk mengetahui nilai total vertex irregularity strength (tvs) dalam pelabelan total
titik pada gabungan graf Cycle dan gabungan graf Star baik yang isomorfis
maupun yang non-isomorfis. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
konstribusi terhadap berkembangnya pengetahuan baru dalam bidang teori
graf, khususnya dalam ruang lingkup pelabelan graf.Penelitian ini menggunakan metode deduktif aksiomatik yaitu menerapkan
teorema yang telah ada yang dapat dijadikan sebagai acuan, dan metode
pendeteksian pola, metode ini digunakan untuk mencari pola dan perumusan
pada pelabelan total titik irregular pada graf. Untuk menentukan nilai tvs dari
gabungan graf Cycle C
n
dan gabungan graf Star S
, terlebih dahulu mencari
batas bawah dari tvs(
S
s
C
n
) dan tvs(
S
s
S
n
n
) dengan mengunakan teorema yang
sudah ada, kemudian mencari batas atas dari tvs(
S
s
C
n
) dan tvs(
S
) dengan
meggunakan pelabelan total titik irregular. Langkah terakhir adalah menentukan
fungsi tvs(
S
s
C
n
) dan tvs(
S
) dengan menggunakan batas bawah dan
batas atas yang sudah diperoleh.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Terjadinya kegagalan terapi pada kebanyakan kanker yang diakibatkan oleh tingginya toksisitas sistemik dan timbulnya resistensi dari agen kemoterapi, mendorong para peneliti untuk mencari agen kemopreventif baru dengan efek toksisitas sistemik yang rendah untuk meminimalisir terjadinya kegagalan terapi kanker (Bredel, 2001). Salah satu usaha menemukan agen kemopreventif baru adalah melalui penelitian terhadap tanaman obat yang digunakan secara tradisional oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya kanker. Salah satu kandidat yang berkhasiat sebagai antikanker adalah tanaman kedelai (Glycine max L.) (Koswara, 2006). Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan spesies tumbuhan yang termasuk dalam famili Papilionaceae. Senyawa tumbuhan ini dilaporkan mempunyai sifat antikanker, antara lain : inhibitor protease, phitat, saponin, phitosterol, asam lemak omega-3 dan isoflavon. Di antara antikanker tersebut, perhatian terbesar ditujukan kepada isoflavon (Koswara, 2006). Isoflavon, senyawa fitoestrogen dapat menghambat pertumbuhan sel kanker atau tumor (Kurahashi et al., 2007). Jenis senyawa isoflavon ini terutama adalah genistein, daidzein, dan glisitein (Ayuningtias, 2009). Penghambatan sel kanker oleh genistein dicapai melalui mekanisme penghambatan regulasi siklus sel yang menyebabkan ekspresi gen abnormal menurun sehingga menginduksi apoptosis sel abnormal (Peterson et al, 1997). Di samping berkhasiat antikanker, tanaman kedelai berpotensi dalam menurunkan insidensi osteoporosis (Koswara, 2006) dan resiko penyakit cardiovascular seperti penyakit jantung dengan membantu menurunkan kadar kolesterol darah (Messina, et al. 2002, Johnston, 2003, Yildiz, 2005). Secara in vitro, sari kedelai terbukti dapat menghambat proses karsinogenesis (Pawiharsono, 2008). Berdasarkan hal tersebut, kedelai berpotensi sebagai agen kemopreventif baru termasuk untuk kanker kolon, maka dilakukan penelitian ilmiah lebih lanjut untuk mengetahui apakah sari kedelai (Glycine max L.) mempunyai pengaruh terhadap apoptosis sel kanker kolon pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi 7,12- Dimetilbenz(a)antrasen (DMBA.
Ellen Siska Susanti; Ellen Siska Susantix (2014-01-27)Terjadinya kegagalan terapi pada kebanyakan kanker yang diakibatkan oleh tingginya toksisitas sistemik dan timbulnya resistensi dari agen kemoterapi, mendorong para peneliti untuk mencari agen kemopreventif baru dengan ... -
Eksplorasi Pengetahuan Suku Tengger Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan tentang Tumbuhan Obat untuk Pengobatan Demam Balita
NINGSIH, Indah Yulia; SAKINAH, Putri; PRATAMA, Antonius Nugraha Widhi (UPT Penerbitan & Percetakan Universitas Jember, 2019-07-27)Pengetahuan tradisional masyarakat Suku Tengger di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan terhadap tumbuhan obat telah diturunkan dari generasi ke generasi, khususnya untuk mengobati demam pada balita. Penelitian ... -
Eksplorasi Actinomycetes Dari Berbagai Jenis Rhizosfer Tumbuhan Untuk Menekan Pertumbuhan Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas Oryzae PV Oryzae) Secara in Vitro
KHARISMAWAN, Bintang (Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jember, 2019-07-26)Hawar daun bakteri (HDB) adalah salah satu penyakit tanaman padi yang banyak menyerang tanaman padi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae. HDB merupakan penyakit penting yang ada di Indonesia. ...