Show simple item record

dc.contributor.authorAulia Ratu Pritari
dc.date.accessioned2014-01-26T23:30:18Z
dc.date.available2014-01-26T23:30:18Z
dc.date.issued2014-01-26
dc.identifier.nimNIM092010101015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24577
dc.description.abstractHasil analisis data uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai p=0,167 dan untuk masing-masing perbedaan konsentrasi diperoleh nilai p=0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara perbedaan pelarut dan jumlah kematian larva dan ada perbedaan yang bermakna antara perbedaan konsentrasi dengan jumlah kematian larva. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara jumlah kematian larva dengan antar konsentrasi ekstrak, kecuali pada konsentrasi 0,2%-0,4% dan 0,4%-0,6%. Hasil analisis uji Probit menunjukkan perbedaan nilai LC50, yaitu 0,361% pada ekstrak n-heksana, 0,246% pada ekstrak kloroform, sedangkan 0,414% pada ekstrak metanol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak kloroform daun sirih memiliki potensi lebih tinggi dalam membunuh larva Aedes aegypti dibanding dengan ekstrak n-heksana dan metanol. Semakin kecilnya nilai LC50 maka semakin besar potensi ekstrak untuk membunuh larva, sedangkan semakin besar nilai LC50 maka semakin kecil pula potensi ekstrak untuk membunuh larva. Jika diurutkan potensi larvasidal ketiga ekstrak tersebut dari yang tinggi ke rendah adalah ekstrak kloroform, n-heksana, metanol.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101015;
dc.subjectDaun Sirih (Piper betle L..), Larva Aedes aegyptien_US
dc.titleUJI LARVASIDAL EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP LARVA Aedes aegypti (DALAM PELARUT n-HEKSANA, KLOROFORM DAN METANOL)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record