dc.description.abstract | Kebijakan otonomi daerah mendorong berkurangnya peran pemerintah pusat
dan menurunnya bantuan pemerintah pusat pada keuangan daerah. Berkurangnya
sektor penerimaan daerah, akan berpengaruh terhadap sektor pengeluaran daerah.
Krisis keuangan disebabkan tidak cukupnya penerimaan atau pendapatan dalam
memenuhi kebutuhan pengeluaran. Daerah–daerah yang tidak memiliki kesiapan
dalam menghadapi persoalan ini, bisa mengalami fiscal stress menjadi semakin
tinggi. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat bagaimanakah Fiscal Stress dalam
mempengaruhi pertumbuhan pendapatan asli daerah dan pertumbuhan belanja modal
pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dan menggunakan data
sekunder berupa data realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling.
Teknik pengolahan data yang dilakukan, menggunakan uji T dengan bantuan SPSS.
Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa fiscal stress
berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan asli daerah dan
pertumbuhan belanja modal pemerintah daerah. Hal ini diakibatkan karena semakin
tinggi fiscal stress semakin tinggi pula pertumbuhan pendapatan asli daerah dan
pertumbuhanbelanja modal pemerintah daerah | en_US |