PENGEMBANGAN LE BILINGUAL ( POKOK BAHASAN BAR KERJA SISWA (LKS) PENGEMBANGAN LE M BAR KERJA SISWA (LKS) BILINGUAL BERDASARKAN KRITERIA BELL POKOK BAHASAN PENGGUNAAN KONSEP HIMPUNAN DALAM PEMECAHAN MASALAH) KELAS VII SMP SEMESTER 2
Abstract
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing bangsa Indonesia dalam
menyongsong era globalisasi, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional adalah pengembangan
pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris (bilingual) di SMP sejak tahun pelajaran 2004/2005.
Pelaksanaan program tersebut tentunya membutuhkan ketersediaaan faktor-faktor
pendukung pembelajaran media belajar yang memadai.
Salah satu media pembelajaran yang umum digunakan di sekolah adalah
Lembar Kerja Siswa. Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual Berdasarkan Kriteria
Bell adalah media pembelajaran pelengkap yang menggunakan dua bahasa yaitu
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. LKS ini disusun berdasarkan beberapa kriteria
Bell mengenai buku teks matematika yang baik.
Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui hasil pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Bilingual Berdasarkan Kriteria Bell pada Pokok Bahasan Menggunakan
Konsep Himpunan dalam Pemecahan Masalah; 2) mengetahui hasil uji coba
pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual Berdasarkan Kriteria Bell pada
Pokok Bahasan Menggunakan Konsep Himpunan dalam Pemecahan Masalah.
Subjek uji coba penelitian ini adalah siswa yang memberikan penilaian pada
uji coba LKS adalah siswa kelas VIIE SMP Negeri 3 Jember sejumlah 30 orang.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, angket, dan wawancara. Data yang
dikumpulkan berupa hasil validasi, hasil angket uji coba LKS dan hasil wawancara.
Pengambilan data uji coba LKS dilaksanakan pada tanggal 22 April 2009.
Hasil akhir dari pengembangan adalah draft LKS hasil pengembangan layak
untuk diujicobakan dengan beberapa revisi sesuai saran validator. Hasil angket uji
coba LKS pada siswa memperoleh prosentase 74,6 % dengan kualifikasi ”cukup”.
Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa hasil pengembangan LKS dapat
digunakan dengan beberapa revisi pada beberapa bagian yang kurang tanpa
melakukan perubahan besar pada LKS.
Produk akhir pengembangan LKS bilingual ini memiliki beberapa kelebihan.
Kelebihan – kelebihan produk LKS ini yaitu menggunakan dua teks bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris sehingga membantu dalam pembelajaran matematika bilingual.
Memuat ringkasan materi yang relatif lebih lengkap dibanding LKS lain dan tampilan
LKS cukup menarik.
Di samping kelebihan, produk ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan
yang dimaksud adalah LKS kurang praktis digunakan, lebih tebal dari LKS yang
biasa digunakan siswa. Selain itu, soal yang diberikan dalam LKS juga kurang
variatif. Untuk memperbaiki kekurangan tersebut, pada LKS ditambahkan soal
latihan bagi siswa.