DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava Linn) VARIAN PUTIH DALAM PASTA GIGI TERHADAP PERTUMBUHAN Lactobacillus acidophilus
Abstract
Karies adalah salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling banyak
ditemukan pada penduduk di Indonesia. Salah satu etiologi lokal penyebab karies
adalah plak gigi. Pada penderita karies aktif, jumlah Lactobacilus pada plak gigi
berkisar 10
4
– 10
5
sel/mg plak (Pintauli dan Hamada, 2008:6). Spesies
Lactobacillus yang umum dijumpai di rongga mulut adalah Lactobacillus
acidophilus (L. acidophilus). L. acidophilus dapat memfermentasi karbohidrat
dan menghasilkan asam, sehingga pH plak akan menurun. Penurunan pH yang
berulang-ulang dalam waktu yang tertentu akan mengakibatkan demineralisasi
permukaan gigi yang rentan dan proses kariespun dimulai (Kidd dan Bechal,
1992:2)
Salah satu upaya pencegahan terhadap karies antara lain dengan menyikat
gigi menggunakan pasta gigi. Zat yang umum ditambahkan pada pasta gigi
adalah bahan herbal yang berpotensi sebagai antimikroba alami, diantaranya
adalah daun jambu biji (Psidium Guajava Linn). Geidam (2007) menjelaskan
hasil fitokimia ekstrak daun jambu biji menunjukkan bahwa tanaman ini
mengandung tanin, flavonoid, steroid, saponin, cardiac glycoside, dan minyak
atsiri yang kaya akan sineol. Senyawa-senyawa tersebut diketahui memiliki
aktifitas sebagai antibakteri. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Adnyana
(2004) diketahui bahwa ekstrak daun jambu biji daging buah putih menunjukkan
aktivitas antibakteri yang lebih kuat dibandingkan ekstrak daun jambu biji daging
buah merah
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya daya antibakteri dan
konsentrasi efektif ekstrak daun jambu biji varian putih dalam pasta gigi untuk
menghambat pertumbuhan L. acidophilus. Jenis penelitian ini adalah
eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian rancangan posttest dengan
kelompok kontrol. Uji antibakteri menggunakan metode sumuran dengan
mengukur diameter zona hambat. Penelitian ini menggunakan 8 sampel penelitian
dari masing-masing 6 kelompok perlakuan yaitu 1,25%. 2,5%, 5%, 10% ekstrak
daun jambu biji varian putih dalam pasta gigi, pasta gigi plasebo dan pasta gigi
Pepsodent sebagai kontrol positif..
Hasil uji statistik parametrik One Way Anova dengan tingkat kepercayaan
95% yang menunjukkan masing - masing kelompok perlakuan memiliki
perbedaan diameter zona hambat. Pada uji Tukey HSD yang menunjukkan bahwa
1,25% dan 2,5% ekstrak daun jambu biji varian putih dalam pasta gigi memiliki
zona hambat yang berbeda tidak signifikan. Antara 2,5% dan 5% ekstrak daun
jambu biji varian putih dalam pasta gigi juga memiliki zona hambat yang berbeda
tidak signifikan Sedangkan 10% ekstrak daun jambu biji varian putih dalam pasta
gigi mempunyai daya hambat yang berbeda signifikan terhadap semua
konsentrasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun
jambu biji dalam pasta gigi mempunyai kemampuan dalam menghambat
pertumbuhan L. acidophilus dan konsentrasi yang paling efektif untuk
menghambat pertumbuhan L. acidophilus adalah 10% ekstrak daun jambu biji
varian putih dalam pasta gigi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]