Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Siswa Kelas IV SDN Kemuningsari Kidul 02 Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2011-2012
Abstract
RINGKASAN
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Siswa Kelas
IV SDN Kemuningsari Kidul 02 Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember
Tahun Pelajaran 2011-2012; Ningsih; 2012; 120 halaman; SDN Kemuningsari
Kidul 02 Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember.
IPA berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam secara
sistematik, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa
fakta, konsep, dan prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh data bahwa pembelajaran IPA di kelas
IV SDN Kemuningsari Kidul 02 Kecamatan Jenggawah masih mengandalkan
metode ceramah. Dalam metode ceramah guru kurang memberi kesempatan
kepada siswa untuk menggali dan menemukan kebenaran konsep IPA. Siswa
hanya mendengarkan penjelasan guru dan hanya menghafal materi yang diberikan
oleh guru melalui metode ceramah. Guru bersifat sebagai transfer of knowledge
dan transfer of information saja tanpa memperhatikan konsepsi awal siswa yang
diperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman sehari-hari. Siswa hanya
menerima informasi yang disampaikan oleh guru, sedangkan guru kurang
memperhatikan proses asimilasi informasi dalam diri siswa, apakah struktur
kognitif siswa (konsepsi awal siswa) tersebut telah sesuai dengan informasi baru
yang disampaikan guru atau malah sebaliknya.
Hasil observasi menunjukkan adanya permasalahan yang timbul akibat
penggunaan metode ceramah di kelas IV SDN Kemuningsari Kidul 02 Jenggawah
antara lain: siswa tidak berani bertanya kepada guru tentang materi yang kurang
dimengerti karena guru tidak memberi kesempatan untuk bertanya, siswa lebih
senang bicara sendiri dengan teman sebangku daripada mendengar ceramah dari
guru, siswa merasa mengantuk saat pemberian materi berlangsung. Menurut hasil
wawancara dengan siswa kelas IV, siswa mendapatkan pembelajaran IPA dari
ceramah guru di kelas dan tidak pernah melakukan praktik secara langsung,
sehingga siswa merasa bosan dalam menerima materi pelajaran karena metode
ceramah dianggap monoton dan tidak menarik.
vi
Metode pembelajaran yang dapat membantu memecahkan permasalahan di
atas adalah pembelajaran terhadap siswa yang dapat meningkatkan kerjasama
siswa, meningkatkan pembelajaran yang mendorong peningkatan aktivitas siswa,
sehingga dapat memperbaiki hasil belajar siswa. Dari data di atas, Penerapan
model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dianggap sesuai
untuk mengatasi permasalahan yang dialami siswa kelas IV SDN Kemuningsari
Kidul 02 Kecamatan Jenggawah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di
SDN Kemuningsari Kidul 02 pada siswa kelas IV semester genap Tahun Ajaran
2011/2012 Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember mulai tanggal 01 Mei 2012
sampai dengan 30 Mei 2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). PTK dilaksanakan dalam proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri
atas empat tahap. Keempat tahap dalam PTK yaitu perencanaan, tindakan,
mengamati/observasi, dan refleksi merupakan satu siklus dan dalam PTK siklus
selalu berulang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, tes,
observasi dan dokumentasi.
Hasil observasi aktivitas siswa pada kegiatan pra siklus, persentase ratarata
aktivitas siswa adalah 58,53% dan tergolong kategori kurang aktif. Hasil
observasi yang dilakukan terhadap aktivitas siswa selama siklus I, diketahui
bahwa siswa tergolong cukup aktif. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata
aktivitas siswa pada siklus I mencapai 72,42%. Berdasarkan hasil observasi
aktivitas siswa dalam pelaksanaan siklus II menunjukkan siswa tergolong aktif
yaitu dengan 87,94%. Dari hasil ini aktivitas pada siklus sudah meningkat jika
dibandingkan dari sebelum dilakukan tindakan. Persentase peningkatan aktivitas
siswa dari pra siklus ke siklus I adalah sebesar 73,81%, dan persentase
peningkatan aktifitas siswa dari siklus I ke II sebesar 90,48%. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus ke siklus.
Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV SDN Kemuningsari Kidul 02
Kecamatan Jenggawah pada pra siklus pada subpokok bahasan sumber daya alam
dengan lingkungan tergolong rendah. Nilai paling rendah yang dicapai siswa
adalah 42 sedangkan nilai paling tinggi yang dicapai siswa adalah 76, dan nilai
vii
rata-rata kelas yaitu 57,91. Hasil belajar pada siklus I masih lebih meningkat
dibanding pra siklus. Nilai paling rendah yang dicapai siswa adalah 42 dan paling
tinggi yang dicapai siswa adalah 84, sedangkan nilai rata-rata kelas yaitu 65,81.
Pada akhir kegiatan siklus II siswa juga mengerjakan tes formatif untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang sudah dipelajari.
Hasil belajar pada siklus II semakin meningkat. Nilai paling rendah dicapai siswa
68 dan paling tinggi adalah 100, sedangkan nilai rata-rata kelas yaitu 76,05. Hasil
belajar sains siswa dengan penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) pada subpokok bahasan sumber daya alam ini mengalami
peningkatan. Persentase peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I
adalah 71,43%, dan persentase peningkatan hasil belajar siswa siklus I ke siklus II
yaitu mencapai 90,48%.
Dengan demikian penerapan pembelajaran berbasis masalah (problem
based learning) pada pelajaran IPA subpokok bahasan sumber daya alam dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kemuningsari Kidul
02 Jenggawah.