Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) Dan Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Titis Dia Anggraini; 072010101047
Abstract
Pneumoni adalah salah satu penyakit yang dapat ditimbulkan oleh
Staphylococcus aureus. Bakteri ini sering ditemukan sebagai flora normal pada
kulit, mulut, saluran pernapasan bagian atas dan pencernaan manusia. Setiap
jaringan ataupun alat tubuh dapat diinfeksi olehnya dan menyebabkan timbulnya
penyakit dengan tanda-tanda yang khas, yaitu peradangan, nekrosis dan
pembentukan abses. Pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini adalah
antibiotik. Saat ini, S.aureus telah menjadi resisten terhadap antibiotik yang
umum digunakan. Penyebab resistensi adalah pengunaan antibiotik yang
berlebihan dan pada beberapa kasus yang tidak tepat guna.
Beberapa bahan herbal yang sering di gunakan sebagai obat oleh
masyarakat Indonesia diantaranya adalah buah mengkudu dan rimpang jahe
merah. Sejumlah senyawa utama yang telah diidentifikasi pada buah mengkudu
seperti alkaloid, flavonoid, dan beberapa zat antraquinon telah terbukti sebagai zat
antibakteri. Sedangkan rimpang jahe merah mengandung minyak atsiri sebagai zat
antibakterinya
Tujuan dari penenelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri
Kombinasi Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia Linn) dan
Rimpang Jahe Merah terhadap Pertumbuhan S. aureus Secara In Vitro. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui nilai konsentrasi hambat minimal
(KHM) dari ektrak terhadap S. aureus serta untuk mengetahui RINGKASAN
Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Buah Mengkudu
(Morinda citrifolia Linn) Dan Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale
Roscoe) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Titis
Dia Anggraini; 072010101047; 2010; 48 halaman; Fakultas Kedokteran
Universitas Jember.
Pneumoni adalah salah satu penyakit yang dapat ditimbulkan oleh
Staphylococcus aureus. Bakteri ini sering ditemukan sebagai flora normal pada
kulit, mulut, saluran pernapasan bagian atas dan pencernaan manusia. Setiap
jaringan ataupun alat tubuh dapat diinfeksi olehnya dan menyebabkan timbulnya
penyakit dengan tanda-tanda yang khas, yaitu peradangan, nekrosis dan
pembentukan abses. Pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini adalah
antibiotik. Saat ini, S.aureus telah menjadi resisten terhadap antibiotik yang
umum digunakan. Penyebab resistensi adalah pengunaan antibiotik yang
berlebihan dan pada beberapa kasus yang tidak tepat guna.
Beberapa bahan herbal yang sering di gunakan sebagai obat oleh
masyarakat Indonesia diantaranya adalah buah mengkudu dan rimpang jahe
merah. Sejumlah senyawa utama yang telah diidentifikasi pada buah mengkudu
seperti alkaloid, flavonoid, dan beberapa zat antraquinon telah terbukti sebagai zat
antibakteri. Sedangkan rimpang jahe merah mengandung minyak atsiri sebagai zat
antibakterinya
Tujuan dari penenelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri
Kombinasi Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia Linn) dan
Rimpang Jahe Merah terhadap Pertumbuhan S. aureus Secara In Vitro. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui nilai konsentrasi hambat minimal
(KHM) dari ektrak terhadap S. aureus serta untuk mengetahui diameter zona hambat antara kombinasi ektrak pada konsentrasi 2,0 mg/ml, 1,8
mg/ml, 1,6 mg/ml, 1,4 mg/ml, 1,2 mg/ml, 1,0 mg/ml, 0,8 mg/ml dan 0,6 mg/ml
terhadap S. aureus.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Posttest Only Control Grup
Design. Sampel yang digunakan adalah S. aureus konsentrasi larutan uji yang
digunakan adalah 0,6 mg/ml, 0,8 mg/ml, 1,0 mg/ml, 1,2 mg/ml, 1,4 mg/ml, 1,6
mg/ml, 1,8 mg/ml dan 2,0 mg/ml, sedangkan kontrol negatifnya adalah larutan Na
CMC 5% dan kontrol positif adalah suspensi siprofloksasin, dengan jumlah
sampel untuk masing-masing konsentrasi adalah 6. Data yang diperoleh adalah
diameter zona bening yang terbentuk disekeliling sumuran pada media Mueller
Hinton. Data kemudian dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis kemudian
dilanjutkan uji Mann-whitney.
Pada penelitian didapatkan rata-rata diameter zona bening pada sekeliling
sumuran pada media Mueller Hinton tiap konsentrasi 0,6 mg/ml, 0,8 mg/ml, 1,0
mg/ml, 1,2 mg/ml, 1,4 mg/ml, 1,6 mg/ml, 1,8 mg/ml dan 2,0 mg/ml berturut-turut
yaitu 9,6 mm; 11,08 mm; 12,57 mm; 13,27 mm; 14,52 mm; 15,79mm; 16,40 mm
dan 17,10 mm. Hasil analisis dengan Kruskal-Wallis menunjukkan paling tidak
terdapat perbedaan diameter zona hambat antara dua kelompok uji. Pada uji
Mann-whitney diketahui terdapat perbedaan diameter zona hambat pada semua
tingkat konsentrasi ekstrak yang diujikan kecuali konsentrasi 1,8 mg/ml dengan
1,6 mg/ml, 1,2 mg/ml dengan 1 mg/ml dan 1,4 mg/ml serta konsentrasi 0,6 mg/ml
dengan kontrol positif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol buah
mengkudu dan rimpang jahe merah memiliki kemampuan dalam menghambat
pertumbuhan S.aureus secara in vitro. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka
diameter zona hambat yang terbentuk disekeliling sumuran juga akan semakin
besar. Pada penelitian ini, nilai KHM didapatkan pada ekstrak konsentrasi 0,8
mg/ml serta terdapat perbedaan.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1508]