• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus pada Siswa Kelas X7 SMA Negeri 1 Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Peran Bank Umum dan Bank Sentral Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

    Thumbnail
    View/Open
    gdl (328)_1.pdf (302.5Kb)
    Date
    2014-01-26
    Author
    Titin Rahayu
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa adalah indikator keberhasilan dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Berdasarkan hasil observasi, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa di kelas X7 SMA Negeri 1 Pesanggaran masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada saat observasi, mereka masih kurang terbuka untuk mengajukan pendapatnya, sehingga peningkatan kemampuan berpikir kritisnya belum terlihat. Rata-rata skor kemampuan berpikir kritis siswa sebesar 39,77% yang termasuk kategori rendah. Begitu pula ketuntasan hasil belajarnya yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Rata-rata skor siswa yang dicapai sebesar 71,67, sedangkan ketuntasan hasil belajarnya hanya sebesar 63,64%. Kondisi tersebut mendorong guru untuk mengubah model pembelajaran yang diterapkan, yaitu dari model pembelajaran konvensional diubah menjadi model pembelajaran berbasis masalah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa agar mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang menghadirkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari siswa untuk dipecahkan dengan mengkaitkan permasalahan dengan materi pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru. Penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada pembelajaran siklus I guru menjelaskan poin-poin materi pelajaran kemudian menyuruh siswa untuk membentuk kelompok diskusi. Setelah itu mereka mendiskusikan permasalahan yang diberikan oleh guru dan mempersentasikan hasil diskusinya pada pertemuan kedua. Pembelajaran pada siklus II sama dengan pembelajaran pada siklus I, hanya saja pada siklus II penerapannya lebih ditekankan pada perbaikan pembelajaran pada siklus I. Kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada siklus II dapat meningkat dibandingkan siklus I. Materi yang digunakan pada siklus II merupakan materi lanjutan dari siklus I. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X7 SMA Negeri 1 Pesanggaran yang berjumlah 33 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis datanya menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Data-data yang diambil berupa kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa ketika pembelajaran berlangsung. Indikator kemampuan berpikir kritis siswa yang diobservasi meliputi: mengajukan pertanyaan (masalah), memberikan argumen, menyimpulkan, dan memberikan keputusan dan tindakan. Berdasarkan hasil penelitian siklus I dan siklus II diketahui bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Rata-rata skor kemampuan berpikir kritis siswa meningkat dari 50,95% (siklus I) termasuk kategori sedang menjadi 64,58% (siklus II) termasuk kategori tinggi. Ketuntasan hasil belajar secara individu maupun secara klasikal juga mengalami peningkatan dan telah mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Rata-rata skor yang dicapai oleh siswa pada siklus I sebesar 76,36 dan pada siklus II meningkat menjadi 78,64. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal yang dicapai oleh siswa sebesar 69,7% (siklus I) meningkat menjadi 81,82% (siklus II). Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24454
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15281]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository